Beberapa Kunci Penting Dalam Latihan

Beberapa Kunci Penting Dalam Latihan

Ada tiga cara : pertama adalah pernapasan, kedua adalah ulah batin dan ketiga adalah frekuensi. Jika ketiganya digabungkan, berarti hanya ada satu. Kalau kita terlalu memaksakan diri, untuk memasuki samadhi, kadang-kadang justru sebaliknya yang kita peroleh, tak dapat memasuki samadhi. Karena anda terlalu berusaha ingin menghilangkan pikiran yang bercabang-cabang, dan justru tidak berhasil, terus menerus berkutat disana, tiada henti-hentinya, Jika terlalu memaksakan diri, akan sulit memasuki samadhi, karena tidak akan mencapai pernapasan yang halus. Pernapasan menjadi kasar, sehingga sulit memasuki samadhi. Tetapi, jika terlalu rileks, apa pun tak dipikirkan, apapun tidak diacuhkan, keadaan demikian terlalu santai, terlalu longgar, mudah jatuh tidur, mudah mengantuk. Oleh karena itu berusahalah berada di antara memaksakan diri dan terlalu rileks, agar dapat memasuki samadhi. Ini adalah persoalan keseimbangan. Saya sendiri, sejak dari Ballard (nama tempat) sana, sampai sekarang, selalu melakukan usaha pengimbangan. Saya melakukan usaha pengimbangan ini sudah hampir belasan tahun. Sampai akhirnya saya menemukan, jika pengimbangan antara memaksakan diri dan terlalu rileks dapat dilakukan secara tepat, akan mudah memasuki samadhi, memasuki samapatti. Ini harus melalui latihan yang berulang-ulang. Latihan yang amat sangat lama. Waktu di Ballard, inilah yang dilatih, latihan ini telah dijalani lama sekali. Jika anda terlalu memaksakan diri, pikiran sulit terkonsentrasi sehingga sulit memasuki samadhi, karena pernapasan menjadi kasar. Jika terlalu halus, terlalu rileks, mudah tertidur. Oleh karena itu, bagi yang sering tertidur harus tegap sedikit, bagi yang terlalu tegap harus rileks sedikit. Ini adalah soal keseimbangan, yaitu Jalan Tengah. Kita harus bersikap serupa dalam kehidupan sehari-hari. Jika anda terlalu kaku menjalani sila, terlalu terpaku pada sila, dengan kata lain terlalu memaksakan diri, akan terbelenggu. Jika anda terlalu liar, terlalu longgar, bertindak semau gue, akan terjerumus ke dalam keduniawian. Berada di antara keduanya adalah Jalan Tengah. Jangan terlalu kaku menjalani sila, tetapi juga jangan terlalu liar, inilah kuncinya. Bagi yang sama sekali tidak mematuhi sila, harus diketatkan. Bagi yang terlalu ketat dalam menjalani sila, harus diperlonggar sedikit. Ini adalah sabda para Buddha dan Bodhisattva, yaitu tidak bersikap ekstrim (Jalan Tengah) terhadap sesuatu yang ada di dunia ini. Jangan terlalu memaksakan diri, jangan juga terlalu rileks, dengan demikian barulah dapat memasuki samadhi.

Sekarang, setelah belajar sekian lama, dengan ilmu keseimbangan, asal suasananya tenang, dalam proses penjapaan mantra, dalam proses penghitungan japamala (tasbih), saya dapat memasuki samapatti dengan mudah. Bukan hanya pada saat memasuki samadhi, pada saat membunyikan ghanta (lonceng), pada saat membaca parinimana, saya pun bisa melakukan hal serupa. Kini setiap saat saya dapat memasuki samapatti. Saya hanya memperhatikan pernapasan, membuatnya teratur, dengan halus masuk kedalam hati, kemudian mengubah pikiran yang bercabang-cabang menjadi tunggal, dari tunggal lalu ditiadakan/dikosongkan. Memperhatikan warna napas yang masuk, pernapasannya amat halus, kemudian memperhatikan……

Baca kelanjutannya dan download di situs Vihara

Sumber:

  • Wajragarbha(1), diperbanyak oleh Yayasan Buddha Tantra Mahayana Indonesia. (diterjemahkan dari buku “Satyabuddha Dharmatidharma” yang diterbitkan pada bulan Maret 1988).

Compilled by: VVBS web team

Leave a comment

Your comment