Teratai Putih Keluar Dari Mulut

Majalah dharma talk edisi Oktober 2012 telah terbit dalam versi electronic dan dapat di baca dan download selengkapnya di : https://www.shenlun.org/dharma-talk/2012/oktober/. Berikut ini salah satu artikel yang berjudul Teratai Putih Keluar Dari Mulut dari Majalah dharma talk edisi Oktober 2012


Teratai Putih Keluar Dari Mulut

Suatu hari pergi melewati suatu vihara, dari dalam vihara terdengar bunyi alunan sutra, karena penasaran maka saya masuk ke dalam vihara. Ternyata di vihara tersebut ada upacara, pemimpin berdiri di tengah dengan mengenakan jubah kuning dan jubah sila berwarna merah. Di sekelilingnya ada 2 baris para Samanera mengenakan jubah man yi dan ikut melantunkan sutra. Di belakang para Samanera, para simpatisan pun ikut melantunkan sutra.

Saya pun mendengar pelantunan Sutra, ternyata sutra yang di lantunkan adalah sutra Sadharma Pundarika bab pintu pembebasan. Semua orang yang melantunkan dengan penuh konsentrasi dan tidak ada suara lain kecuali suara sutra.

Di atasa meja altar juga ada satu rupang Bodhisattva Avalokitesvara yang sangat anggun dan memancarkan cahaya welas asih.

Pada waktu itu, saya mendengar sebuah suara. “Mahaguru Lu, anda juga melantunkan Sutra” dan saya mencari suara tersebut ternyata Avalokitesvara yang ada di altar tersebut berubah menjadi besar.

Saya bertanya, melantunkan Sutra apa?
Bodhisattva berkata, ikuti saja apa yang dilantunkan.

Saya berkata, Bodhisattva, dahulu saya pernah melantunkan Sutra ini, tetapi sekarang di tangan saya tidak ada kitab Sutra ini, bagaimana saya melantunkannya? Saya bisa melantunkan Sutra Raja Agung Avalokitesvara dan hafal Sutranya, Bodhisattva pun mengangguk-anggukan kepala.

Saya bertanya, dimana saya harus melantunkan Sutra?
Bodhisattva berkata, anda pergi ke sebelah kanan bangunan vihara, dan di sana ada perpustakaan, dan disanalah anda melantunkan Sutra.

Saya bertanya, melantunkan Sutra untuk siapa?
Bodhisattva berkata, sendiri akan tahu.

Saya bertanya, berapa banyak harus melantunkannya?
Bodhisattva berkata, 100 kali.

Saya berkata, 100 kali, anda mau mulut saya kering, saya sekarang belum makan siang, 20 x saja apa boleh?
Bodhisattva hanya tertawa saja dan lenyap.

Waktu itu saya menenangkan diri dan melantunkan Sutra Raja Agung Avalokitesvar, Sutra ini sebenarnya pendek tetapi di baca 100 kali menjadi sangat panjang. Saya membutuhkan waktu kurang lebih 6 jam waktu untuk menyelesaikannya. Pada waktu itu ada orang yang masuk ke perpustakaan dan tidak saya hiraukan, ada juga yang berkata bahwa apa yang saya baca bukan sutra suci semua tidak saya hiraukan yang ada di dalam hati saya hanya harus cepat menyelesaikan pelantunan Sutra ini.

Pada waktu malam harinya, pada waktu saya hendak tidur, tiba-tiba melihat bayangan 100 orang bersujud di depan tempat tidur saya.

Saya bertanya, “Apa yang dilakukan, Apa yang dilakukan?”
Lalu dijawab, “Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Mahaguru Lu, yang telah menyelamatkan kami keluar dari lautan penderitaan di alam bardo.”

Saya terkejut mendengarnya, dan dijawab Mahaguru Lu, melantunkan Sutra satu kali maka dari mulut keluar 1 buah teratai putih, dan kami semua mendapatkan teratai ini untuk keluar dari lautan penderitaan.

Sumber: Karya tulis Maha Acarya Lian Sheng No.226, 98.

Dalam majalah dharma talk ini berisi penjelasan mengenai:

    • * Homa (Bagian V): Dekorasi, Warna, Bentuk, dan Ukuran Altar Homa – Sewaktu mendekorasi altar homa, ada peraturan yang harus ditaati. Warna altar melambangkan tujuan homa. Putih untuk santika (penolakan malapetaka). Kuning untuk paustika (keharminisan). Hitam untuk abhicaruka (menundukkan kejahatan). Bentuk altar juga bervariasi sesuai tujuan. Lingkaran (bulat) untuk santika. Bujur sangkar untuk paustika. Setengah bulat untuk wasikarana. Segitiga untuk abhicaruka. Dengan menggunakan warna dan bentuk yang sesuai, maka kita bisa memperoleh keberhasilan lebih cepat.
    • * Dalam Mimpi Memberi Petunjuk – Siswa berkata “Saya sudah menerima abhiseka Vajra Maha Cakra, saya ingin menjapa mantranya, tetapi saya lupa menanyakannya, dan waktu konsultasi pun telah berakhir.” Saya memberitahu kepada siswa tadi bahwa di dalam mimpi akan diberitahu. Ketika malam tiba, siswa bermimpi bertemu mahaguru sedang memimpin upacara akbar. Upacara dihadiri oleh puluhan ribu orang. Siswa tadi maju ke depan bertanya “Mantra Vajra Maha Cakra harus di lafal berapa banyak?” Saya mengangkat 2 jari, siswa bertanya apakah 20.000 kali. Saya menjawab bukan, tetapi 200.000 kali. Siswa tadi terbangun dan sangat gembira, dan mengatakan bahwa perkataan mahaguru sangat tepat, dalam mimpi bisa berkonsultasi.
    • * Hantu Mencekam Dalam Mimpi – Begitu sinar roh saya muncul, dan saya berkata bagian belakang vihara Vajragarbha Seattle ada sebuah pohon, kamu boleh menetap disitu dan Anda melepaskan anak laki-laki dari tuan rumah tersebut. Dia (roh) tertawa dan seketika itu juga berubah menjadi asap dan pergi. Akhirnya anak laki-laki tuan rumah, berangsur-angsur sehat kembali dan kembali normal. Di Vihara Vajragarbha Seattle pohon tadi lambat laun mengering daunnya rontok dan mati.
    • * Bicara Soal Foto Bersinar – Selama saya fokuskan pikiran. Selama saya mengadakan upacara. Selama saya leluasa menggunakan kesaktian. Selama saya meditasi. Selama saya mengundang Buddha Bodhisattva. Selama saya suka. Selama saya mengerahkan prana. Kamera umat memotret saya, akan tertangkap foto bersinar. (foto bersinar dengan beragam bentuk pun ada).
    • * Di dalam Dharma Talk edisi Oktober 2012 ini terdapat artikel yang berjudul Permohonan dari Dewa Pohon, Dewa pohon berkata: “Sejujurnya, saya tinggal di gunung dan melatih diri selama ratusan tahun, akhirnya ada orang mendirikan villa, di depan saya. Hal ini tidak menimbulkan masalah. Baru-baru ini, ada seorang ahli fengshui, berpikir bahwa mendirikan villa, di depan sebuah pohon besar, bisa mempengaruhi fengshui dari villa ini. Di dalam hati timbul keraguan, tetapi dia tidak bisa memecahkan keraguan ini,…”
    • * Tahap Awal, Tahap Inti, Tahap Akhir – Setiap tata ritual sadhana tantra pasti ada tahap awal yaitu Catur Sarana dan Mahapuja. Tahap inti adalah memahami kesunyataan dan ada, dan bagaimana melatih hal ini? Yaitu, diluar melatih kesucian jasmani, mulut, dan pikiran dan di dalam melatih prana, nadi, bindu. Tahap akhir yaitu penyaluran jasa dan paripurna (kesempurnaan).
    • * Teratai Putih Keluar Dari Mulut – Mahaguru Lu, melantunkan Sutra satu kali maka dari mulut keluar 1 buah teratai putih, dan kami semua mendapatkan teratai ini untuk keluar dari lautan penderitaan.
    • * Sadhana Restorasi Kesucian Tantrayana (密教的还净法) – Semua metode haruslah diperhatikan bahwa harus dilatih sampai mencapai kontak yoga terlebih dahulu baru boleh berhenti, dengan kata lain anda mendapat pertanda dari yidam seperti jamah kepala, yidam memberikan pancaran sinar, dengan demikian berarti pertobatan anda telah mengembalikan kesucian seperti semula. Apabila belum mendapatkan hal yang demikian maka anda harus terus menerus melakukan pertobatan, inilah sadhana restorasi kesucian tantrayana.
    • * Di dalam Dharma Talk edisi Oktober 2012 ini terdapat artikel yang berjudul Tantrika Wajib Menaati Sila Samaya dengan Keras. Mahaguru khusus berceramah tentang titik berat Sila Tantra antara lain; Setiap sadhaka yang beranggapan Dharmabalanya nomor satu, pahalanya nomor satu, kebijaksanaannya nomor satu, beranggapan keberhasilannya luar biasa dan melupakan Mula Silsilah, orang ini sedari awal telah berada di dalam cengkeraman Mara.
    • * Pertanyaan Ke-21: Darimana Kekuatan Menggambar Fu & Menjapa Mantra Berasal? – Saya pernah mengatakan, ada tidaknya kekuatan dalam menggambar Fu, tergantung apakah Buddha, Bodhisattva, dan Para Dewa turun memancarkan cahaya memberkati. Jika ada, maka manjur. Jika tidak ada, maka tidak efektif.
    • * Buddha dan Mara Memiliki Sumber yang Sama Mencerahi Tiada Kelahiran – Setiap manusia, apakah Buddha? Apakah manusia? Apakah Mara? Lihatlah hati Anda sendiri, “Buddha” juga berasal dari hati Anda sendiri! “Mara” juga berasal dari hati Anda sendiri! Anda adalah “Buddha” atau “Mara”? Semua adalah diri Anda sendiri.
    • * Ketidakberdayaan Raja Trison Detsen – Raja Trison Detsen berstatus seorang sadhaka, namun, sesungguhnya, ia adalah raja yang bertahan hidup di tengah kondisi terjepit. Ia terjepit di antara Buddhadharma dan kekuatan lama dari pejabat-pejabat feodal Tibet, ia dapat mendukung Buddhadharma saja sudah sangat lumayan.
    • * Ketuk Kepalamu 3 Kali – Saya ingat malamnya saya masuk ke dalam mimpi, mengetuk kepala pria Shanghai 3 kali, juga berdialog dengan pria Shanghai, sayangnya begitu bangun, ia hanya ingat kepalanya diketuk 3 kali, semua dialog malah lupa.
    • * 以無所得故,菩提薩埵

Terima Kasih atas dukungan dan doanya.
=======================================================================================================

Bagi temen temen sedharma yang ingin mendapatkan hard copy majalah dharma talk dapat mengisi formulir berlangganan majalah dharma talk yang dapat di https://www.shenlun.org/dharma-talk

Bagi temen temen sedharma yang berminat menjadi donatur dharma talk , dapat  mengisi formulir donatur dharma talk yang dapat di peroleh di sini dan mengirimkan kembali ke redaksi Dharma Talk melalui email, post atau fax vihara.

Majalah Dharma talk juga menerima :

      • * Pemasangan kolum sutra atau mantra -Untuk informasi lebih lanjut mengenai setting, ukuran, tipe kolom mantra dan sutra dapat menghubungi redaksi melalui email di [email protected] atau [email protected] untuk keterangan lebih lanjut
      • * Pemasangan iklan. Iklan yang terpasang di dalam Majalah Talk akan di baca dan di lihat hampir semua umat zhen fo zong dan orang yang berjodoh di seluruh Indonesia, karena majalah ini di bagi bagikan ke berbagai wilayah indonesia dan beberapa kota di negara Malaysia.

Selain dari beberapa cara yang telah di jelaskan di atas, Majalah dharma talk juga membuka cara lain bagi temen temen yang berminat untuk membantu upaya redaksi melakukan penyampaian dharma dengan:

      • * Berpartisipasi dalam tim Dharma Talk
      • * Mengirimkan cerita pengalaman kontak batin yang di alami
      • * Mengirimkan cerita yang mengandung Dharma yang berkesan
      • * Mengirimkan Foto/Gambar unik yang berhubungan dengan Budha Dharma

Redaksi Majalah Dharma Talk
Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya (聖輪雷藏寺)
Jalan sayangan Lrg. Rumah Kuning Lama No. 619 Palembang
Telp. (0711) 350 798 Fax. (0711) 320 124
Email: [email protected]
Website: https://www.shenlun.org
Blog : http://blog.shenlun.org
Facebook: http://www.facebook.com/ViharaVajraBhumiSriwijaya
Youtube: http://www.youtube.com/j1ngen

Leave a comment

Your comment