Penjapaan Mantra

Majalah dharma talk edisi Juni 2013 telah terbit dalam versi electronic dan dapat di baca dan download selengkapnya di : https://www.shenlun.org/dharma-talk/2013/juni/. Berikut ini salah satu artikel yang berjudul Penjapaan Mantra dari Majalah dharma talk edisi Juni 2013

Penjapaan Mantra

Bagian berikutnya setelah visualisasi adalah penjapaan (pembacaan) mantra. Umumnya, sewaktu orang sampai pada langkah ini, mereka langsung mengambil tasbeh seperti ini.

[Maha Acarya mendemonstrasikan]. Sebagian orang lagi merebahkan tasbeh itu di paha dan mulai menjapa “Om Ah-mi-deh-wa-seh, Om Ah-mi-deh-wa-seh” sambil menghitung tasbeh.

Semua posisi ini tidak benar. Anda seharusnya memegang tasbeh di depan dada dan berkonsentrasi dalam penjapaan. Di masa lalu, saya tidak mengajarkan bagaimana anda seharusnya menjapa dan menghitung tasbeh. Terserah siswa tersebut. Kita langsung menjapa, “Om mani padme hum, Om mani padme hum,” dan berhenti setelah mencapai jumlah penjapaan tertentu. Jadi, apa hal yang penting dalam penjapaan mantra? Penjapaan mantra adalah penyucian ucapan. Seorang sadhaka sejati juga melakukan visualisasi sebelum mulai menjapa mantra. Saya akan jelaskan sehingga anda semua mendapatkan pengertian yang jelas tentang hal ini.

Pertama, begitu tasbeh dipegang, visualisasikan tangan kanan menjadi alat vajra dan tangan kiri menjadi sebuah bel (ganta). Pada sebuah tasbeh, ada 4 biji yang lebih besar dibandingkan biji-biji lainnya. Misalnya, pada tasbeh ini [Maha Acarya mendemonstrasikan], ada biji “ibu” dan tiga biji lainnya berwarna merah yang memisahkan biji-biji itu menjadi 4 bagian. Ke empat biji yang lebih besar divisualisasikan menjelma menjadi ke 4 Raja Dewa.

Bagaimana seharusnya kita memvisualisasikan buntut tasbeh? Sebagian orang menyebutnya “jenggot”. [tawa pendengar]. Berbicara tentang jenggot, sebagian orang mengatakan betapa arca tembaga di Rainbow Villa ini sangat mirip dengan saya dan betapa arca tembaga di Lei Zang Si Vancouver lebih mirip lagi. Tetapi beberapa anak-anak kecil mengatakan bahwa semua arca itu tidak terlalu hidup karena mereka tidak mempunyai ‘jenggot’ yang tumbuh panjang di leher saya! Kembali ke masalah buntut atau “jenggot” dari tasbeh, apa yang harus divisualisasikan? Buntut itu berubah menjadi sebuah tangan teratai.

Pernahkah anda melihat tangan teratai? Sebuah tangan teratai adalah tangan yang berbentuk teratai mekar. Saya pernah melihat ukiran objek ini ditempatkan di sebuah vihara.

Itu adalah sebuah tangan Buddha tetapi juga dikenal sebagai tangan teratai. Jadi kita membayangkan buntut itu berubah menjadi sebuah tangan teratai, ke-empat biji yang lebih besar berubah menjadi 4 Raja Dewa (Raja Langit), tangan kanan berubah menjadi sebuah alat vajra, dan tangan kiri berubah menjadi sebuah bel (ganta). Benang yang melintasi semua biji-biji itu divisualisasikan menjelma menjadi sebuah lingkaran cahaya putih dari Vajrasattva (sifat utama dari Vajrasattva).

Setelah melakukan visualisasi itu, kita mulai menjapa, “Om, Ah-mi-te-wa-seh.” Selama penjapaan, kita juga harus memvisualisasikan setiap biji menuju ke tengah di hadapan kita dan ditengah setiap biji itu muncul seorang Amitabha. Saya tahu ini terdengar sangat rumit, tetapi saya rasa tidak banyak ada kesempatan bagi anda untuk mendengar sadhana-sadhana Tantra yang diuraikan demikian terperinci. Saya sendiri telah berlatih dengan cara ini selama lebih dari 20 tahun! Kesadaran Agung dari Alam Semesta telah mengajarkan saya dengan sangat hati-hati. Bodhisattva Manjusri, Tsongkapa, Padmasambhava, San San Chiu Hou, dan Master Ching Chen telah menjelaskan setiap langkah dengan sangat hati-hati kepada saya. Penjapaan mantra seperti ini luas, dalam, halus tak terhingga, dan memberikan hasil yang paling besar.

Para siswa terbiasa hanya menjapa mantra 108 kali dalam menjalankan langkah bagian ini dan sewaktu penjapaan selesai, mereka langsung menaruh tasbeh. Tetapi, disamping penyucian ucapan lewat penjapaan mantra, pikiran dan tubuh juga berperan disini. Sambil menjapa, kita juga membentuk mudra – bukankah ini adalah alat vajra, bel, sinar Vajrasattva yang menjadi benang pengikat tasbeh, ke 4 Raja Dewa, Yidam, dan tangan teratai? Itulah mudranya. Bukankah kita menyucikan pikiran kita sewaktu kita memvisualisasikan Amitabha di dalam setiap biji setiap kali kita menjapa? Bukankah penjapaan dari setiap “Om, ahmi- tewa- seh” adalah sebuah penyucian ucapan? Inilah sadhana penyatuan tiga rahasia, sebuah metode istimewa Tantrayana yang melibatkan tingkat tingkat yang halus dari pikiran. Ini adalah sebuah sadhana Tantra yang lengkap tanpa kehilangan bagian bagian.

Ini mengajarkan kita bagaimana bervisualisasi, bagaimana menjapa mantra, bagaimana membentuk mudra, dan bagaimana memasuki Samadhi.

Om Mani Padme Hum

Dalam majalah dharma talk ini berisi penjelasan mengenai:

    • * Kekuatan Sarana – Jadi, asalkan kita bersandarkan pada suara mantra yang diwariskan oleh guru kita dan bila guru kita telah mencapai keberhasilan lewat suara/ejaan yang sama, maka tidak akan salah. Kekuatan apakah ini? Ini adalah kekuatan bersarana.
    • * Penjapaan Mantra – Jadi, apa hal yang penting dalam penjapaan mantra? Penjapaan mantra adalah penyucian ucapan. Seorang sadhaka sejati juga melakukan visualisasi sebelum mulai menjapa mantra.
    • * Perisai Pelindung Diri – Dalam melakukan Perisai Pelindung Diri, kita membentuk mudra Vajradherk dan membaca 7 kali mantra “Om, bo ru lan ze li”.
    • * Rintangan-rintangan Dalam Pembinaan Diri – Usaha pembinaan rohani tidaklah mudah dan dapat penuh dengan tantangan yang membutuhkan perubahan-perubahan yang dimulai oleh diri sendiri disamping pertolongan dan berkat dari para Buddha dan Bodhisattva.
    • * Sadhana Pertobatan: Pengalaman Kontak Batin Para Siswa – Seorang siswa lain baru berlatih selama 1 minggu dan mulai muntah-muntah. Penyakit ini berlangsung selama 3 hari dan tidak dapat dihentikan.
    • * Sadhana Pribadi Dirumah Harus Lebih Berkualitas Dari Sadhana Bersama – Karena dalam puja bakti bersama semua ritual dan visualisasi dijalankan dengan cepat, banyak siswa mempunyai kesimpulan yang salah bahwa acara bersadhana hanya memakan waktu 20 s/d 30 menit saja.
    • * Sheng Bei (Sem Pui) – 聖筊 (Sheng Siao) 充筊 即一正一反、表示神明應許所祈求的事情 1 ‘jiao’ hadap atas 1 ‘jiao’ hadap bawah, melambangkan sang dewa mengizinkan / mendukung permohonan Anda.
    • *Ritual Penyeberangan Arwah Dari Manjusri – Ada orang bertanya kepada saya, “Sebagai pemilik restoran, saya harus membunuh binatang hampir setiap hari. Apakah saya boleh bercatur-sarana dan menjalankan sadhana?”
    • * Orang yang Memiliki Jalan Kebenaran Akan Memperolehnya-Orang yang Tanpa Penyertaan Hati Akan Memahaminya – “Orang yang memiliki Jalan Kebenaran akan memperolehnya” — begitu Anda memiliki “Jalan Kebenaran”, Anda telah menyaksikan “Jalan Kebenaran”, memiliki “Jalan Kebenaran”, Anda pun memperolehnya, mendapatkan “Zheng Fa Yan Cang”, kepadanyalah diserahkan;
    • * 闡述《阿彌陀經釋要》(三)

Terima Kasih atas dukungan dan doanya.
=======================================================================================================

Bagi temen temen sedharma yang ingin mendapatkan hard copy majalah dharma talk dapat mengisi formulir berlangganan majalah dharma talk yang dapat di https://www.shenlun.org/dharma-talk

Bagi temen temen sedharma yang berminat menjadi donatur dharma talk , dapat  mengisi formulir donatur dharma talk yang dapat di peroleh di sini dan mengirimkan kembali ke redaksi Dharma Talk melalui email, post atau fax vihara.

Majalah Dharma talk juga menerima :

      • * Pemasangan kolum sutra atau mantra -Untuk informasi lebih lanjut mengenai setting, ukuran, tipe kolom mantra dan sutra dapat menghubungi redaksi melalui email di [email protected] atau [email protected] untuk keterangan lebih lanjut
      • * Pemasangan iklan. Iklan yang terpasang di dalam Majalah Talk akan di baca dan di lihat hampir semua umat zhen fo zong dan orang yang berjodoh di seluruh Indonesia, karena majalah ini di bagi bagikan ke berbagai wilayah indonesia dan beberapa kota di negara Malaysia.

Selain dari beberapa cara yang telah di jelaskan di atas, Majalah dharma talk juga membuka cara lain bagi temen temen yang berminat untuk membantu upaya redaksi melakukan penyampaian dharma dengan:

      • * Berpartisipasi dalam tim Dharma Talk
      • * Mengirimkan cerita pengalaman kontak batin yang di alami
      • * Mengirimkan cerita yang mengandung Dharma yang berkesan
      • * Mengirimkan Foto/Gambar unik yang berhubungan dengan Budha Dharma

Redaksi Majalah Dharma Talk
Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya (聖輪雷藏寺)
Jalan sayangan Lrg. Rumah Kuning Lama No. 619 Palembang
Telp. (0711) 350 798 Fax. (0711) 320 124
Email: [email protected]
Website: https://www.shenlun.org
Blog : http://blog.shenlun.org
Facebook: http://www.facebook.com/ViharaVajraBhumiSriwijaya
Youtube: http://www.youtube.com/j1ngen

Leave a comment

Your comment