Nuansa Batin Mahasukha

Majalah dharma talk edisi November 2015 telah terbit dalam versi electronic dan dapat di baca dan download selengkapnya di : https://www.shenlun.org/dharma-talk/2015/desember/. Berikut ini salah satu artikel yang berjudul Nuansa Batin Mahasukha dari Majalah dharma talk edisi Desember 2015

Buddha Bakti

Akhir-akhir ini dalam batin saya Buddha selalu mengingatkan tiga kalimat sederhana yang mengandung prajna. Tiga kalimat yang dimaksud adalah:

“Segalanya akan berlalu.”

“Setiap kehidupan akan lenyap.”

“Setiap yang nyata akan beralih sunya.”

Oleh sebab itu, saya sering merenungi tiga kalimat ini. Saya sadar bahwa semua kilesa di alam fana ini pasti akan berlalu.

Setiap orang mengalami kelahiran dan kematian. Betapa gejolak masa telah menelan banyak tokoh satria kisah sejati. Seiring jalannya waktu, kehidupan sungguh menuju sirna.

Semua benda materi, berpindahan dari satu tangan ke tangan yang lain, ada yang lenyap, ada yang direlakan pada orang lain, hendaknya tidak menyia-nyiakan pikiran pada harta benda, sebab setiap yang nyata akan beralih sunya.

Renungilah ketiga kalimat tersebut di atas, hati akan tersentak! Namun, seketika itu pula batin terasa sejuk yang tiada tara.

Dulu, dalam pembahasan saya sering menyinggung serajah Tiongkok, berawal dari Dinasti Tang, Yu, Xia, Shang, Zhou, hingga tiga kerajaan Qin, Chu, Han serta Wei, Jin pada era utara-selatan, terakhir sampai Tang, Song, Yuan, Ming, Qing, dan seterusnya….

Dari satu dinasti berlanjut ke dinasti lain.

Dari satu kaisar berlanjut ke kaisar lain.

Dari satu istana berlanjut ke istana lain.

Dari seorang pewaris tahta berlanjut ke pewaris tahta berikut.

Tak peduli apa saja, semuanya akan berlalu. Semuanya akan sirna bagaikan kabut dan asap, segalanya akan kosong dan tak tersisa. Di tengah pergeseran waktku, betapapun manusia merasa sedih, merasa berkabung, pada hakekatnya sedikit pun tidak kondusif!

Saya masih ingat sebuah cerita yang kisahnya begini:

Ada seorang pengembara dikejar oleh seorang beruang, ia kabur ketakutan, akhirnya tergelincir di sebuah lereng terjal. Kebetulan ia berhasil menggapai sebuah ranting pohon, tidak sampai terjatuh ke jurang. Namun, seekor harimau yang kelaparan sedang berkeliaran di bawah pohon siap memangsanya.

Di sisi ranting pohon, buah arbei tumbuh dengan suburnya. Di atas ada beruang, di bawah ada harimau.

Sesepuh Aliran Zen mengajari kita, hendaknya pengembara ini langsung memetik dan menikmati manisnya buah arbei itu. Tidak perlu mempedulikan beruang yang di atas serta harimau yang di bawah.

Sesepuh Zen berkata, “Beruang yang di atas telah berlalu, harimau yang di bawah belum tiba. Yang belum tiba itu masih berpeluang. Mengapa tidak memanfaatkan saat seketika, yaitu menikmati keteduhan seketika.”

Saya pribadi merasakan bahwa cerita yang satu ini mengandung filsafat yang dalam. Sebagai seorang manusia, hal yang sudah berlalu tidak perlu lagi dikenang.

Hal yang belum tiba masih belum ada kepastian. Tidak perlu bersedih kepagian, mujur-malang belum pasti, berkah dan petaka saling bergandengan. Orang saleh tentu menemukan jalan yang baik. Lebih baik menikmati buah arbei saja!

Akhir-akhir ini saya sangat memahami Prajna Tathagata. Saya hidup dalam seketika, hidup dalam keteduhan.

Saya tahun, dalam kehidupan manusia yang paling bernilai adalah Prajna. Kita hidup dalam seketika, asalkan ingat:

Amati hukum karma seketika.

Tidak mengalami tumimbal lahir dalam seketika.

Dengan demikian, batin akan teduh dalam seketika.

Dalam majalah dharma talk ini berisi penjelasan mengenai:

    • * Dwarapala Gerbang Langit Selatan – Kali ini yang piket sebagai Dwarapala (Dewa penjaga pintu) di Gerbang Langit Selatan bukan Catur Maharajika, juga bukan Catur Duta Langit, bukan pula Empat Panglima. Tetapi adalah Dewa Pagoda Li Jing.
    • * Nuansa Batin Mahasukha – Tidak mengalami tumimbal lahir dalam seketika. Dengan demikian, batin akan teduh dalam seketika.
    • * Menolong Seorang Dermawan Terbebas dari Roda Penderitaan – Pikiran timbul dari pemikiran. Jika kedua hati masing-masing menjadi hening dan tenang. Maka tidak akan menghasilkan rupa maupun perbuatan.
    • * Arak dan Daging Melewati Usus – Menurut hemat saya, jika tidak bisa menyeberangkan roh hewan yang tak berdosa, tidak menjapa mantra, tidak melakukan persembahan, juga tidak bisa sungguh-sungguh berupaya ‘arak dan daging melewati usus’, maka lebih baik bervegetarian saja!
    • * Mahasiddhi Sinar Pelangi ~Sepenuh Hati (1)~ – Yang saya maksud tadi adalah urusan duniawi seperti sibuk mengeruk harta, atau bertikai demi popularitas, jangan melakukan hal-hal tersebut, sepenuh hati sangat penting.
    • * Sravakayana Menganggap Dunia Manusia Lebih Banyak Duka Daripada Suka – Hidup ini memang menderita! Hidup juga menderita, tua juga menderita, sakit juga menderita, mati juga menderita, penderitaan saat sekarat, tidak peduli betapa berkuasanya diri Anda, Anda seorang raja atau bangsawan, atau siapapun Anda, semua harus mengalami tua, semua harus mengalami mati.
    • *【釋經文】演述「三十七道品」﹝二/三﹞

Terima Kasih atas dukungan dan doanya.
=======================================================================================================

Bagi temen temen sedharma yang ingin mendapatkan hard copy majalah dharma talk dapat mengisi formulir berlangganan majalah dharma talk yang dapat di https://www.shenlun.org/dharma-talk

Bagi temen temen sedharma yang berminat menjadi donatur dharma talk , dapat  mengisi formulir donatur dharma talk yang dapat di peroleh di sini dan mengirimkan kembali ke redaksi Dharma Talk melalui email, post atau fax vihara.

Majalah Dharma talk juga menerima :

      • * Pemasangan kolum sutra atau mantra -Untuk informasi lebih lanjut mengenai setting, ukuran, tipe kolom mantra dan sutra dapat menghubungi redaksi melalui email di [email protected] atau [email protected] untuk keterangan lebih lanjut
      • * Pemasangan iklan. Iklan yang terpasang di dalam Majalah Talk akan di baca dan di lihat hampir semua umat zhen fo zong dan orang yang berjodoh di seluruh Indonesia, karena majalah ini di bagi bagikan ke berbagai wilayah indonesia dan beberapa kota di negara Malaysia.

Selain dari beberapa cara yang telah di jelaskan di atas, Majalah dharma talk juga membuka cara lain bagi temen temen yang berminat untuk membantu upaya redaksi melakukan penyampaian dharma dengan:

      • * Berpartisipasi dalam tim Dharma Talk
      • * Mengirimkan cerita pengalaman kontak batin yang di alami
      • * Mengirimkan cerita yang mengandung Dharma yang berkesan
      • * Mengirimkan Foto/Gambar unik yang berhubungan dengan Budha Dharma

Redaksi Majalah Dharma Talk
Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya (聖輪雷藏寺)
Jalan sayangan Lrg. Rumah Kuning Lama No. 619 Palembang
Telp. (0711) 350 798 Fax. (0711) 320 124
Email: [email protected]
Website: https://www.shenlun.org
Blog : http://blog.shenlun.org
Facebook: http://www.facebook.com/ViharaVajraBhumiSriwijaya
Youtube: http://www.youtube.com/j1ngen

Leave a comment

Your comment