Liputan dan Dokumentasi Upacara Api Homa Amitabha Buddha 3 April 2016 di VVBS Palembang

Temen – temen, Amituofo
Berikut ini adalah Video Dokumentasi dari Liputan dan Dokumentasi Upacara Api Homa Amitabha Buddha 3 April 2016 :

Dharmadesana Vajra Acarya Lian Yuan selengkapnya:
http://shenlun.org/share/mp3/lian_yuan_3apr2016.mp3

Dharmadesana Vajra Acarya Lian Pu selengkapnya:
http://shenlun.org/share/mp3/lian_pu_3apr2016.mp3

Liputannya adalah sebagai berikut :

Dalam rangka Festival Hari Qing Ming (Cheng Beng), Minggu tanggal 3 April 2016, VVBS menyelenggarakan Upacara Api Homa Pemberkahan dan Penyeberangan Amitabha Buddha. Upacara ini dipimpin oleh V.A Lian Yuan dan di dampingi oleh V.A Lian Pu serta Bhikkhu Lhama.

Secara umum, dari sumber Wikipedia, Festival Qing Ming adalah ritual tahunan etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan ziarah kubur sesuai dengan ajaran Khong Hu Cu. Festival tradisional Tiongkok dilaksanakan pada hari ke-104 setelah titik balik Matahari di musim dingin (atau hari ke-15 pada hari persamaan panjang siang dan malam di musim semi), pada umumnya dirayakan pada tanggal 5 April atau 4 April di tahun kabisat. Untuk orang Tionghoa, perayaan ini dilakukan untuk mengingat dan menghormati nenek moyang. Setiap orang berdoa di depan nenek moyang, menyapu pusara(kuburan) dan bersembahyang dengan makanan, teh, arak, dupa, kertas sembahyang dan berbagai asesoris, sebagai persembahan kepada nenek moyang. Upacara ini adalah sangat penting bagi kebanyakan orang Tionghoa, terutama petani, dan biasanya dapat dilaksanakan 10 hari sebelum atau sesudah hari Qīngmíng 清明. Juga pada waktu Qīngmíng 清明, orang melakukan tamasya keluarga, mulai membajak sawah pada musim semi. Hal populer lain yang melakukan adalah memainkan layang-layang (dalam berbagai bentuk binatang, atau karakter dari Opera Cina).

Sekilas Amitabha Buddha yang ada di TBSN Indonesia :

【 Pengenalan Singkat Pratima Amitabha Buddha 】

Tubuh Amitabha Buddha ( Amituofo ) berwarna merah, mengenakan jubah kasaya, duduk bersila penuh di atas padmasana berkelopak seribu, kedua tangannya membentuk mudra dhyana menopang patra penuh dengan amrta, dengan pandangan penuh kewelasan Beliau memandang semua makhluk.

【 Kutipan Dharmadesana Mahaguru Liansheng Sheng-yen Lu 】

Amitabha Buddha merupakan salah satu dari Tiga Yidam Dharmaraja Lian-sheng, Amitabha Buddha memiliki empat puluh delapan Maha-pranidhana . Amitabha Buddha telah menuntun para insan yang tak terhingga banyaknya, oleh karena itu dipuji dengan ungkapan : “Di setiap keluarga terdapat Amitabha Buddha.”

Dalam Tantrayana, Amitabha Buddha merupakan salah satu dari Panca-jnana Mahavairocana Tathagata, yaitu : Pratyaveksanajnanam.

Dalam Garbhadhatu Mandala, Amitabha Buddha bersemayam di sebelah Barat dalam Sala Tengah Padmasana Berkelopak Delapan. Dalam Vajradhatu Mandala berada di sebelah Barat Panca-moksa-cakra, merupakan upayajnana dari Tathagata.

Ada tiga nama Amitabha Buddha :
Buddhisme Sutrayana menyebutnya : Buddha Usia Tanpa Batas ( Amitayus Buddha ) dan Buddha Cahaya Tanpa Batas ( Amitabha Buddha )

Sedangkan dalam Tantrayana disebut : Amrtaraja Tathagata.

Selain itu, Amitabha Buddha memiliki 13 Nama Agung, antara lain :
Buddha Usia Tanpa Batas, Buddha Cahaya Tanpa Batas, Buddha Cahaya Tak Bertepi, Buddha Cahaya Tanpa Rintangan, Buddha Cahaya Tanpa Tandingan, Buddha Raja Nyala Cahaya, Buddha Cahaya Murni, Buddha Cahaya Sukacita, Buddha Cahaya Prajna, Buddha Cahaya Tiada Terputus, Buddha Cahaya Tak Terperikan, Buddha Cahaya Tak Terungkapkan, Buddha Cahaya Melampaui Surya dan Candra.

Amitabha Buddha memiliki Samyakdharmacakrakaya dan Sasanacakrakaya :

Samyakdharmacakrakaya : Manjusri Bodhisattva
Sasanacakrakaya : Yamantaka Vajra

Trini Arya Sukhavatiloka adalah : Amitabha Buddha , Avalokitesvara Bodhisattva dan Mahastamaprapta Bodhisattva.

Ada dua Sutra Maha Amitabha Buddha , yang pertama adalah hasil koreksi dari Jinshiwang Rixiu dari Dinasti Song. Yang satunya adalah Amituosanyesanfosaloufotanguodurendaojing ( yang disebut juga Maha Amitabha Sutra )

Isinya mengulas : Buddha membabarkan mengenai Kumara manifestasi yang merupakan Padmakumara.

Sadhaka Zhenfo senantiasa melafal :
“Namo Amitabha Buddhaya dalam nama agung berjumlah tiga ratus enam puluh triliun seratus sembilan belas ribu lima ratus” ini tak lain adalah Kumara manifestasi atau Padmakumara. Oleh karena itu, Padmakumara adalah Amitabha Buddha.

Padma merupakan lambang bagi Amitabha Buddha…….. baca selengkapnya artikel ini di sini

Sekilas mengenai Amitabha yang ada di artikel VVBS :
Nama “Buddha Amitabha” adalah perkataan dari Bahasa Sansekerta yang diucapkan sebagai “Hyang Buddha Amitayus” adalah “Cahaya yang Tidak Terbatas”. Sebagai penguasa tanah Suci yang terletak di sebelah Barat dari bumi kita atau dari alam semesta yang penghuninya dapat menghayati kehidupan yang berkebahagiaan taraf paling tinggi, Hyang Buddha Amitabha mengajar kepada makhluk-makhluk hidup, agar mereka dapat mentransformasikan, mengubah diri mereka (dari berkehidupan atau berwatak yang belum sempurna menjadi sempurna), sehingga mereka kelak dapat diterima di Tanah Suci Hyang Buddha Amitabha, sesuai dengan sumpah Maha suci dan sejati yang telah beliau ikrarkan. Hyang Buddha Amitabha ini dibantu atau mempunyai pendamping dua Bodhisattva yaitu, Bodhisattva Avalokitesvara dan Bodhisattva Mahasthamaprapta.

Menurut Sutra atau Kitab suci agama Buddha yang bernama “Sutra Tentang Kehidupan yang Tidak Dapat Diukur Waktunya”, sebelum beliau mencapai tingkat ke Buddhaan adalah seorang Raja. Setelah mendapat pelajaran dari Hyang Buddha yang memerintah dunia timur, beliau memutuskan di dalam pikiran beliau untuk menjalani Jalan kehidupan ke Buddhaan yang tak tersaingi atau tak terungguli oleh siapapun, dan lalu menjadi seorang Bhiksu, lama melakukan pembinaan diri, beliau telah mengucapkan ikrar sumpah Maha Suci-Nya yang terdiri dari 48 (empat puluh delapan) butir sumpah Maha Suci, isinya terutama mengenai sumpah untuk mendirikan Tanah Suci, atau Surga yang penghuninya dapat menghayati kehidupan berkebahagiaan tingkat paling tinggi, dengan hiasan-hiasan yang indah dan sangat menakjubkan. Makhluk-makhluk hidup yang mengucapkan atau memanggil nama beliau untuk memohon pertolongan akan beliau bawa mengarungi Samudera kehidupan hingga tiba di Tanah Suci yang beliau ciptakan itu……(baca selengkapnya artikel ini di sini)

Dalam sebuah buku yang berjudul Kelahiran Alam Padma 9 Tingkat, beberapa kutipan penjelasan dari Mahaguru yang terkait dengan Amitabha Buddha adalah Mahaguru mengatakan Sutra Amitabha “Sutra ini menyelamatkan umat yang tidak terhingga”, karena sutra ini merupakan Sabda Buddha dan kita meyakini BUddha, maka kita hendaknya meyakini Tanah Suci Amitabha. Kita melafalkan nama Buddha dan pelafalan kita terdengar oleh Buddha, maka Buddha akan datang menjemput.

Kita semua memiliki benih dan buah Buddha, kini setelah mendengarkan Sutra Amitabha, kita hendaknya selalu menyebarkan pahala Buddha Amitabha dengan mencetak Sutra Amitabha, senantiasa melafalkan nama BUddha atau membaca kita Sutra Buddha, dan menyebarkan Kitab Sutra ini kepada orang lain. Ini merupakan pahala besar dan perbuatan yang berarti………….

Dari penjelasan di atas, selain kita melafalkan nama Amitabha Buddha, kita juga bisa melafalkan Sutra Amitabha Buddha atau mencetak Sutra Amitabha Buddha ataupun menulis Sutra tersebut, apalagi penyaluran jasanya kita limpahkan untuk orang yang meninggal, sungguh pahala yang luar biasa.

Pukul 13.00 WIB, vihara telah dipadati oleh umat yang ingin partisipasi. Karena berdekatan dengan hari Festival Qing Ming, maka umat yang hadir tidak lupa untuk mendaftarkan leluhur mereka dalam upacara ini. pukul 14.00 WIB tepat upacara dimulai, Barisan muda mudi menjemput rombongan Vajra Acarya diiringi mantra Mahaguru. Tiba di Bhaktisala, Vajra Acarya mempersembahkan dupa diiringi lagu pendupaan, dilanjutkan dengan namaskara.

Proses upacara sesuai dengan tata ritual upacara api homa yaitu dari mantra pembersihan hingga mantra Mahaguru untuk memohon adhisana silsilah dari Mahaguru. Memasuki tahap inti, membentuk mudra Amitabha Buddha, Visualisasi Amitabha Buddha adalah Di atas samudera, langit cerah tak berawan, cakra chandra terbit dari permukaan samudera, di tengah cakra chandra terdapat bijaksara XIE berwarna merah, memancarkan cahaya merah yang terang benderang. Bijaksara XIE yang berada di tengah cakra chandra berputar, berubah menjadi Amitabha Buddha, kedua tangan-Nya membentuk Mudra Dhyana, membawa sebuah patra yang sarat akan amtra, memandang insan dengan pandangan maitri. Bervisualisasi amerta yang berada di dalam patra yang dibawa oleh Amitabha Buddha berubah menjadi seberkas cahaya putih melesat ke atas dan membusur memasuki ubun-ubun kepada sadhaka, sekujur tubuh sadhaka menjadi putih dan bening bagaikan kristal, segala karma buruk lenyap semua. (atau boleh juga bervisualisasi teratai di atas tangan Amitabha Buddha memancarkan cahaya putih yang terang benderang menerangi sadhaka). Mantra Amitabha Buddha : 嗡。阿彌爹哇。些. (om. a mi die wa. xie)

Kemudian mantra Amitabha Buddha mengiringi V.A Lian Yuan melakukan puja api homa. Satu per satu barang persembahan di masukkan ke dalam tungku dimana sebelumnya V.A Lian Yuan memberkati terlebih dahulu. Selain barang persembahan, arak, susu dan kayu homa juga di masukkan ke dalam tungku. Setelah usai memasukkan barang persembahan, V.A Lian Yuan memperagakan Mudra tolak bala, pemberkahan dan penyeberangan.

Kemudian dilanjutkan dengan meditasi. Selesai meditasi, melafalkan Gantha Usai Samadhi : 淨願莊嚴安樂利,普濟濁世諸有情;(Jing yuan zhuang yan an le li, pu ji zhuo shi zhu you qing); 西方接引證無生,阿彌陀佛我敬禮。(Xi fang jie yin zheng wu sheng, a mi tuo fo wo jing li); dilanjutkan melafalkan sutra Amitabha Buddha, mantra 8 yidam dan puja Amitabha Buddha, penyaluran jasa, mantra Sataksara, namaskara dan terakhir mantra Paripurna.

Upacara api homa selesai, Vajra Acarya mewakili Mahaguru untuk memberikan abhiseka sarana dan memberikan abhiseka pemberkahan Amitabha BUddha

Upacara telah berjalan dengan sukses dan sempurna, berkat pancaran cahaya adhistana dari Mahaguru, para Buddha Bodhisattva, Yidam, Dharmapala, serta makhluk suci lainnya.

Terima kasih kepada teman – teman yang telah berpartisipasi dan mendukung seluruh kegiatan ini.
Semoga anda semua selalu diberkati oleh Mahaguru dan para Buddha Bodhisattva, yidam, para Dharmapala serta Makhluk Suci lainnya.

Om Mani Padme Hum

Informasi terkait :
* Untuk download Tata ritual sadhana Amitabha Buddha, silahkan ke sini :
https://www.shenlun.org/liturgi/tata-ritual-sadhana-amitabha-buddha/

* Untuk download Mantra Amitabha Buddha beserta bulatan penjapaan, silahkan ke sini :
https://www.shenlun.org/mantra/mantra-amitabha/

* Untuk download Sutra Amitabha Buddha beserta bulatan penjapaan, silahkan ke sini :
https://www.shenlun.org/sutra/sutra-amitabha-buddha/

* Untuk download Penyalinan Sutra Amitabha Buddha, silahkan ke sini :
https://www.shenlun.org/lainnya/download/penyalinan-sutra/

* Untuk download Mudra Amitabha Buddha beserta, silahkan ke sini :
https://www.shenlun.org/lainnya/download/mudra/

* Untuk download Artikel Amitabha Buddha, silahkan ke sini :
https://www.shenlun.org/artikel-lain/artikel-amitabha-buddha/

* Untuk download Multimedia Interaktif Info Amitabha Buddha, silahkan ke sini :
https://www.shenlun.org/multimedia/multimedia-interaktif-info-amitabha/

* Untuk download Multimedia Interaktif Info Amitabha Buddha, silahkan ke sini :
https://www.shenlun.org/multimedia/multimedia-suara-mantra-amitabha-buddha/

Informasi menarik lainnya :
https://www.shenlun.org
http://blog.shenlun.org

Om Mani Padme Hum.

Leave a comment

Your comment