Sadhaka seharusnya mencerahi diri sendiri, menyelamatkan diri sendiri, dan bebas leluasa tidak berharap dari luar
Majalah dharma talk edisi Januari 2010 telah terbit dalam versi electronic dan dapat di baca dan download selengkapnya di : https://www.shenlun.org/dharma-talk/2010/januari/
Berikut ini salah satu artikel dari dharma talk edisi Januari 2010 yang berjudul Sadhaka seharusnya mencerahi diri sendiri, menyelamatkan diri sendiri, dan bebas leluasa tidak berharap dari luar
Melanjutkan suasana kumpul bersama yang membahagikan dan hangat pada Hari Syukuran di Amerika Serikat, Ling Shen Ching Tze Temple mengadakan kebaktian akhir pekan pada tanggal 28 November 2009, mengundang dengan hormat Mahaguru Buddha Hidup Lian-Sheng dan Gurudhara V.A. Lianxiang bersama-sama hadir memberkati dan melewati akhir pekan hari syukuran bersama umat dari Kanada, Australia, Taiwan,…..dan lain sebagainya.
Kali ini, V.A. Liandeng memandu kebaktian Sadhana Yidam Buddha Bhaisajyaguru. Usai sadhana, Lama Shi Lianyu di dalam ceramah sempat memaparkan bimbingan Mahaguru kepada kita para sadhaka bahwa untuk mencapai tingkat pencapaian yang tinggi, harus dimulai dari dasar, selangkah demi selangkah melatih diri dengan jujur dan sungguh-sungguh, agar Dharma Tantra berbaur di dalam hidup seharihari. V.A. Shi Liandeng berceramah bahwa sadhaka seharusnya belajar “bebas dari hidup dan mati”. Ketika hidup, tidak dibelenggu oleh kehidupan, ketika mati, tidak dibelenggu oleh kematian, bebas jiwa dan raga baru dapat sepenuhnya menentukan sendiri hidup dan mati.
Dharmaraja Mahaguru Lian-Sheng saat berceramah, lanjut menerangkan SUTRA ALTAR PATRIAK VI. Patriak VI di dalam Bab Prajna bersabda, “Jika orang yang mencapai pencerahan lewat upaya sendiri, mereka tidak berharap dari luar. Jika selalu melekat pada kalyana-mitra untuk membebaskan diri kita, itu tidak ada gunanya. Mengapa? Di dalam hati sendiri ada pengetahuan untuk mencerahi diri sendiri.” Mahaguru menjelaskan dengan seksama esensi dari sepenggal Sutra ini: hati insan memang sudah memiliki Buddhata, insan bisa mencapai pencerahan dengan mengandalkan diri sendiri. Sadhaka seharusnya belajar mencerahi diri sendiri, menyelamatkan diri sendiri, dan bebas leluasa, jangan berharap dari luar. Penyeberangan yang sesungguhnya adalah menyadarkan Buddhata dari makhluk alam baka, sehari-hari kita memanjatkan Sutra Buddhis, mendengarkan ceramah Mahaguru, semua adalah menyadarkan daya penyokong Buddhata dalam diri kita. Sadhaka tidak boleh melekat atau mengandalkan kekuatan dari luar untuk mencapai keberhasilan atau naik ke alam suci. Mahaguru juga sempat menyampaikan tentang 3 jenis akibat karma: pertama adalah Vipaka-phala — baik dan buruk, berat dan ringan karma yang diperbuat. Kedua adalah Adiphati-phala — penguatan daya karma baik dan buruk. Ketiga adalah Samana-phala — penguatan sifat / kebiasaan baik dan buruk. Jika seseorang mengambil barang vihara, atau mengadu domba memecah belah Sangha, menyebabkan Sangha terpecah, semua adalah karma terberat. Sadhaka harus camkan baik-baik, jangan serakah, jangan melanggar. Terakhir Buddha Guru bersyukur pada Buddha Sakyamuni atas Buddhadharma yang telah diwariskan-Nya, kebijaksanaan Sang Buddha tidak terbayangkan, tiada tara, paling sempurna, tiada perbedaan, semua insan setara, semua memiliki Buddhata.
Selesai ceramah, Mahaguru berwelas asih menganugrahi abhiseka sarana yang berharga kepada umat baru, kaiguang pratima, dan memberkati air Mahakaruna Dharani. Mahaguru juga dengan ramah menjamah kepala memberkati siswa yang berlutut di kedua sisi. Semuanya bersukacita dan pulang dengan puas menutupi hari syukuran yang sempurna di akhir pekan ini.
Om Mani Padme Hum.
Dalam majalah dharma talk ini juga berisi penjelasan mengenai:
- * Bertemu dengan guru
- * Hati insan memang sudah memiliki Buddhata, insan bisa mencapai pencerahan dengan mengandalkan diri sendiri. Sadhaka seharusnya belajar mencerahi diri sendiri, menyelamatkan diri sendiri, dan bebas leluasa, jangan berharap dari luar. Penyeberangan yang sesungguhnya adalah menyadarkan Buddhata dari makhluk alam baka, sehari – hari kita memanjatkan Sutra Buddhis, mendengarkan ceramah Maha Guru, semua adalah menyadarkan daya penyokong Buddhata dalam diri kita.
- * Ada banyak mantra. Hampir semua Buddha, Bodhisattva, Dharmapala, dan Dewa mempunyai mantra-Nya masing – masing. Bila mantra – mantra ini dikumpulkan, bisa sampai banyak buku. Bila ditambah lagi dengan penjelasan, maka kita telah mendapatkan harta mantra yang sangat bernilai.
Dilema antara bertapa dan keluar - * Dilema antara bertapa dan keluar
- * Jangan meremehkan bhiksu yang melanggar sila. Buddha mengatakan : “Bila orang telah menerima sila Buddha, berarti telah memasuki kedudukan Para Buddha. Asalakan orang awam menerima sila Buddha, maka bagaikan telah mengenakan mutiara sila rembulan yang terang, simbol perhiasan yang paling berharga, bagaikan Triratna, harus dihormati.”
- * Kebijaksanaan ibarat angkasa dapat membuat kita bebas leluasa
- * Maha Guru Lian-Sheng menuturkan, tatacara bersadhana walau sederhana, namun, mengandung esensi yang dalam. Ketika memasuki altar dan bersadhana, harus lebih dulu sikat gigi, harus bersih perbuatan, ucapan, dan pikiran, jika tidak sikat gigi, tidak cuci muka, mandi, langsung memasuki altar mandala dan bersadhana, berarti telah melanggar dosa meremehkan. Sadhaka harus memadukan kebersihan dari luar dengan mantra.
- * Maha Guru Buddha Hidup Lian-Sheng memimpin Upacara Homa Yamantaka di Rainbow Temple serta menerangkan esensi agung dari Catursarana. Maha Guru juga menuturkan, Yamantaka adalah nama Sansekerta, sangat dihormati di Tantra Tibet, setiap kali dalam proses bersadhana, selalu mencul keajaiban, Dharmabala-nya sangat mengejutkan dalam mengabulan setiap harapan setiap orang.
- * Malam thanksgiving yang tak terlupakan
- * Tiada pikiran adalah Buddharatna pencerahan sejati
- * Maha Guru Buddha Hidup Lian-Sheng memimpin Upacara Homa Mahamayuri yang luar biasa di Rainbow Temple. Usai upacara, Maha Guru berceramah bahwa homa sangat sakti, asal usul Mahamayuri tidak sembarangan, merupakan Nisyandakaya dari Vairocana, Nirmanakaya dari Buddha Amitabha, dan Sambhogakaya dari Buddha Sakyamuni, karena Mahamayuri langsung berasal dari Vairocana, perhiasan Vairocana adalah merak, di Sukhavatiloka juga ada merak yang dijelmakan oleh Buddha Amitabha, dan Sutra Mahamayuri adalah sabda dari Buddha Sakyamuni, demi menolong seorang bhiksu yang digigit ular, Buddha Sakyamuni bersabda Sutra Mahamayuri dan menjapa mantra Mahamayuri untuk menolongnya, bahkan Sang Buddha pernah berinkarnasi menjadi Raja Merak, itu sebabnya Mahamayuri ada sangkut paut dengan 3 sosok Buddha, sama dengan penjelmaan dari 3 sosok Buddha, hari ini Bhagawati homa juga turun menerima persembahan serta mengabhiseka.
==================================================================
Bagi temen temen sedharma yang ingin mendapatkan hard copy majalah dharma talk dapat mengisi formulir berlangganan majalah dharma talk yang dapat di https://www.shenlun.org/dharma-talk
Bagi temen temen sedharma yang berminat menjadi donatur dharma talk , dapat mengisi formulir donatur dharma talk yang dapat di peroleh di sini dan mengirimkan kembali ke redaksi Dharma Talk melalui email, post atau fax vihara.
Majalah Dharma talk juga menerima :
- Pemasangan kolum sutra atau mantra -Untuk informasi lebih lanjut mengenai setting, ukuran, tipe kolom mantra dan sutra dapat menghubungi redaksi melalui email di [email protected] atau [email protected] untuk keterangan lebih lanjut
- Pemasangan iklan. Iklan yang terpasang di dalam Majalah Talk akan di baca dan di lihat hampir semua umat zhen fo zong dan orang yang berjodoh di seluruh Indonesia, karena majalah ini di bagi bagikan ke berbagai wilayah indonesia dan beberapa kota di negara Malaysia.
Selain dari beberapa cara yang telah di jelaskan di atas, Majalah dharma talk juga membuka cara lain bagi temen temen yang berminat untuk membantu upaya redaksi melakukan penyampaian dharma dengan:
- Berpartisipasi dalam tim Dharma Talk
- Mengirimkan cerita pengalaman kontak batin yang di alami
- Mengirimkan cerita yang mengandung Dharma yang berkesan
- Mengirimkan Foto/Gambar unik yang berhubungan dengan Budha Dharma
Redaksi Majalah Dharma Talk
Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya (聖輪雷藏寺)
Jalan sayangan Lrg. Rumah Kuning Lama No. 619 Palembang
Telp. (0711) 350 798 Fax. (0711) 320 124
Email: [email protected]
Website: https://www.shenlun.org
Blog : http://blog.shenlun.org
Facebook: www.facebook.com/VVBS.Palembang
Youtube: http://www.youtube.com/j1ngen