Liputan dan Dokumentasi Upacara Api Homa Pemberkahan Hayagriva Vidyaraja 17 Juli 2011 di VVBS Palembang
Temen – temen,
berikut ini adalah dokumentasi Pemberkahan Hayagriva Vidyaraja 17 Juli 2011
Liputannya adalah sebagai berikut
Minggu, 17 Juli 2011 pukul 16.00 WIB, Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya menyelenggarakan Upacara Api Homa Pemberkahan Hayagriva (馬頭明王息災祈福護摩火供大法會). Upacara ini dipimpin oleh Vajra Acarya Lian Yuan (釋蓮元金剛上師主壇), di damping oleh para Bhikkhu Lhama, dan Pandita Lokasparaya (眾法師及助教護壇).
Sebelum hari H, temen – temen yang berada di luar kota Palembang telah menghubungi Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya baik melalui email, fax atau via telepon untuk berpartisipasi dalam formulir pemberkahan dan kayu homa (Terima kasih temen – temen sedharma atas pendaftarannya, 功德無量.Adm). Di hari H, sebelum upacara, persiapan sedang dilakukan baik persiapan persembahan homa, persembahan altar, dll (Terima kasih temen – temen sedharma atas bantuannya, 功德無量.Adm).
Semua persiapan telah selesai pukul 15.00 WIB. Beberapa umat telah hadir lebih awal untuk partisipasi formulir pemberkahan dan kayu homa.
Pukul 16.00 WIB, Upacara segera di mulai, prosesi penjemputan Vajra Acarya dan rombongan dilaksanakan. Prosesi Upacara berjalan sesuai dengan Tata Ritual Upacara Api Homa Pemberkahan Hayagriva yaitu dari Mantra Pembersihan hingga mantra Mahaguru (memohon Mahaguru untuk memberikan cahaya pemberkatan Silsilah.Adm).
Memasuki tahap inti yaitu memohon kehadiran Hayagriva yaitu :
“意業勝尊馬頭自在王 yì yè shèng zūn mǎ tóu zì zài wáng, 紅黑身色雄猛大威光 hóng hēi shēn sè xióng měng dà wēi guāng, 眼光慈悲視大衆生相 yǎn guāng cí bēi shì dà zhòng shēng xiāng, 喜容大悲平等顧有情 xǐ róng dà bēi píng děng gù yǒu qíng, 出利牙咬斷生死路 chū lì yá yǎo duàn shēng sǐ lù, 伸馬首法力無可匹敵 shēn mǎ shǒu fǎ lì wú kě pǐ dí, 以馬嘶聲攝三界自在 yǐ mǎ sī shēng shè sān jiè zì zài, 大手印威服諸魔事 dà shǒu yìn wēi fú zhū mó shì, 蓮花手教令出輪回 lián huā shǒu jiào lìng chū lún huí, 妙莊嚴化現馬王尊 miào zhuāng yán huà xiàn mǎ wáng zūn, 禮讚白馬大自在尊前 lǐ zàn bái mǎ dà zì zài zūn qián, 行者一念大加啟請 xíng zhě yī niàn dà jiā qǐ qǐng. “
Membentuk mudra Hayagriva dan bervisualisasi : “Bijaksara xie berputar menjelma menjadi Hayagriva, tubuhnya berwarna merah kehitaman, berlengan dua, bermuka vajra dengan tiga mata, bergigi taring dua. Tangan sebelah kanan memegang tongkat berkepala tengkorak, tangan kiri memegang tali vajra. Kaki sebelah kanan berposisi setengah angkat, dan kaki kiri-nya menijak mara. Memakai jubah berkulit macan. Dari sekujur tubuhnya memancarkan sinar merah.”
Melafalkan mantra Hayagriva : 【嗡。些。貝瑪達吉哈耶吉瓦。些。吽。呸】”Om. xie. bei ma da ji ha ya ji wa. xie. hum. pei”.
Vajra Acarya melakukan puja api homa yang diiringi mantra Hayagriva.
Setelah usai melakukan meditasi, membaca Gatha Usai Samadhi yaitu : “大力持明王 dà lì chí míng wáng, 寶馬腳力深 bǎo mǎ jiǎo lì shēn, 折伏一切魔 zhé fú yī qiē mó, 無明變蓮燈 wú míng biàn lián dēng, 願護持一切眾生 yuàn hù chí yī qiē zhòng shēng, 願所求皆如願 yuàn suǒ qiú jiē rú yuàn, 願無明全摧破 yuàn wú míng quán cuī pò.”
Untuk download Mantra Hayagriva serta bulatan penjapannya silahkan klik di sini
Setelah Upacara selesai, Vajra Acarya menyampaikan dharmadesana. Inti dari ceramah Beliau adalah
Beliau menjelaskan beberapa sadhana Hayagriva yaitu sadhana tolak bala (息災法,xi zai fa), Sadhana berkah (增益法,zheng yi fa), Sadhana Penakluk (破魔法/po mo fa). Selain Hayagriva (Ma Tou Ming Wang / 馬頭明王) juga dikenal dengan Ma Tou Guan Yin (馬頭觀音). Avalokitesvara dikenal dengan welas asih Beliau kepada semua makhluk, bukan hanya kepada manusia saja, tetapi kepada semua makhluk yang berada di enam alam samsara. Untuk menyelamatkan manusia, Avalokitesvara dapat menjelma menjadi Avalokitesvara, ataupun lainnya. Tetapi bila menyelamatkan makhluk yang berada di enam alam samsara, menjelma menjadi Hayagriva karena makhluk yang berada di enam alam samsara tidak bisa mengerti. Mengapa menjelma menjadi Hayagriva dengan kepala kuda yang berada di atas kepala-Nya? Karena kuda memiliki kekuatan paling kuat. Maka dari itu Avalokitesvara berubah menjadi hayagriva agar dapat menyelamatkan makhluk yang ada di enam alam samsara.
Rupang Hayagriva terlihat agak seram, tetapi seram tersebut bukan berarti seram dalam arti yang sebenarnya, melainkan melambangkan cinta kasih yang tak terbatas. Kenapa demikian? Kita tahu, jika orang tua kita marah kepada kita, kita pasti takut. Orang tua marah kepada kita karena masih menyanyangi kita atau memperdulikan kita, hal itu merupakan salah satu wujud cinta kasih yang disampaikan orang tua kepada anaknya. Sama halnya dengan Hayagriva, jadi kekuatan maha cinta kasih ini menjelma menjadi bentuk muka mara yang seram.
Di Tantra Jepang, banyak orang yang suka sembayang Hayagriva bermuka tiga dan memiliki delapan tangan, serta memiliki rambut yang berdiri dan di atas kepala ada kepala kuda. Di altar VVBS ada rupang Hayagriva yang merupakan versi Tantra tibet yaitu tangan di sebelah kanan memegang tongkat vajra (金剛棒 / jing gang bang). Tongkat tersebut untuk memukul mara, menghancurkan semua penghalang, sedangkan di tangan kiri memegang tali untuk mengikat ketamakan kita, kebencian kita, kesombongan kita, dan iri hati kita.
Jika kita ingin melatih sadhana Hayagriva, perlu bervisualisasi di atas kepala-Nya terdapat ada kepala kuda, memegang tali dan tongkat. Warna kulitnya merah kehitaman, dan memiliki 2 gigi taring untuk menggigit keterikatan atau kebelengguan kita serta bisa untuk menghilangkan penyakit dengan bervisualisasi penyakit yang ada di dalam tubuh kita di gigit oleh taringnya. Sedangkan apa bila kita ingin menjadi pintar, anda dapat melatih sadhana hayagriva dengan bervisualisasi Hayagriva menggigit buku yang kita pelajari. Sedangkan jika ingin pintar dalam dharma, visualisasi Hayagriva menggigit kitab suci. Apabila ada yang ingin merebut harta atau rumah anda, visualisasikan rumah kita atau harta kita digigit oleh Hayagriva atau barang kita di gigit oleh Hayagriva sehingga orang lain tidak bisa membawa pergi.
Jika ingin melatih Sadhana Hayagriva, kita harus bervisualisasi hingga mencapai kontak yoga atau setidaknya anda melafalkan mantra hati Hayagriva minimal 800.000 kali. Setelah anda membaca mantra, anda tetap harus bervisualisasi seperti yang telah dijelaskan di atas. Tetapi perlu diketahui, apabila anda melatih Sadhana Hayagriva ini, perlu abhiseka izin bersadhana dari Mahaguru. Sadhana ini tidak boleh sembarang dilatih atau sembarang menggunakanya untuk hal yang tidak baik, karena anda bisa masuk neraka. Di dalam Tantrayana sangat penting dalam visualisasi, maka kita harus kuat dalam bervisualisasi.
Salah satu sadhana lagi, Vajrakila Hayagriva (Ma Duo Ming Wang Jing Gang Jie), yang memiliki ciri – ciri kepalanya ada kuda, memiliki manfaat apabila membaca mantra sebanyak 800.000 kali sambil bervisualisasi. Kemudian setelah membaca sebanyak 800.000 kali, ikat Vajrakila tersebut menggunakan tali dan gantung di pinggang anda. Agar dimana pun kita berada tidak akan terkena guna – guna. Selain itu apabila kita akan melakukan sadhana ini, tetapi di tempat tersebut tidak memiliki altar, anda cukup menancapkan Vajrakila ini. Kemudian memvisualisasi Hayagriva berubah menjadi besar melindungi kita sehingga para mara tidak dapat mengganggu kita.
Salah satu sadhana lagi dari Hayagriva, setelah anda membaca mantra sebanyak 800.000 kali (ini sebagai modal awal, karena 800.000 kali merupakan jumlah penjapaan yang paling minimum). Sadhana ini bagus untuk wanita yang mengalami haid tidak lancar, dan untuk laki – laki yang tidur suka “bocor”. Ambil tali berwarna putih, kemudian setiap kali membaca mantra 1 kali, ikat simpul 1 kali, sampai 37 kali simpul. Saat mau tidur ikatkan di pinggang. Bila ingin cepat mendapatkan kontak yoga dengan Hayagriva, lukislah gambarnya Hayagriva, jika sudah selesai anda pasti mencapai kontak yoga dengan Hayagriva.
Setelah menyampaikan Dharmadesana seputar Hayagriva, Vajra Acarya mewakili Mahaguru memberikan para umat yang hadir abhiseka pemberkahan Hayagriva.
Upacara selesai dengan sukses dan sempurna berkat pancaran cahaya adhistana dari Mahaguru dan para Buddha Bodhisattva serta Dharmapala dan makhluk suci lainnya.
Terima kasih kepada seluruh teman – teman yang telah berpartisipasi dan mendukung suksesnya upacara ini. Semoga kita semua selalu diberkati oleh Mahaguru dan para Buddha Bodhisattva serta mendapat perlindungan dari Dharmapala dan makhluk suci lainnya.
Semoga Mahaguru selalu memutar roda dharma.
Om Mani Padme Hum.