Liputan dan Dokumentasi Upacara Api Homa Pemberkahan dan Penyeberangan Raja Agung Avalokitesvara 2 Agustus 2015 Di VVBS Palembang
Temen – temen, Amituofo
Berikut ini adalah Video Dokumentasi dari Upacara Api Homa Pemberkahan dan Penyeberangan Raja Agung Avalokitesvara :
Dharmadesana V.A Lian Yuan selengkapnya:
http://shenlun.org/share/mp3/lian_yuan_2aug2015.mp3
Liputannya adalah sebagai berikut :
Dalam rangka Hari Suci Avalokitesvara yang jatuh pada tanggal 3 Agustus 2015 (6月19日), Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya menyelenggarakan Upacara Api Homa Pemberkahan dan Penyeberangan Raja Agung Avalokitesvara. Upacara ini berlangsung pada hari Minggu tanggal 2 Agustus 2015 pukul 14.00 WIB. Upacara ini dipimpin oleh V.A Lian Yuan, di dampingi oleh V.A Lian Pu, dan Bhikkhu Lhama
Kita tentu mengenal “Sutra Raja Agung Avalokitesvara”. Mahaguru mengatakan Sutra Gao Wang sangat dihormati oleh Zhen Fo Zong. Sutra ini tidak disampaikan oleh Sakyamuni Buddha sendiri, namun disampaikan lewat mimpi oleh seorang rahib tingkat tinggi yang telah mencapai penerangan. Saya telah melakukan penyelidikan dengan menggunakan kekuatan batin mengenai keaslian sutra ini dan mendapatkan bahwa bukan saja sutra ini memang datang dari kata kata asli sang rahib yang telah mencapai penerangan tetapi juga sutra ini sangat ampuh kekuatannya. Itu sebabnya saya merasa bila seseorang membaca sutra Gao Wang, ia akan segera mendapatkan jawaban. Sutra ini juga membawa orang pada pengertian tentang kebenaran dan pada pembinaan diri pribadi sehingga menyebabkan orang tersebut mencapai kehidupan yang baik di masa yang akan datang. Sutra ini sama pentingnya dengan sutra Mahayana lainnya dan itu sebabnya saya berharap semua siswa Zhen Fo Zong menghargai dan membaca sutra ini.
Sekarang ini, kalangan Budhis pada umumnya memandang koleksi sutra yang disampaikan Sakyamuni Buddha sebagai sutra yang asli dan memandang sutra sutra lainnya sebagai palsu. Kebanyakan sutra yang dibuat sendiri, yang disampaikan lewat mimpi, atau yang disampaikan oleh medium tidak dihiraukan. Namun mereka membuat pengecualian didalam hal sutra Gao Wang. Mereka tidak menolak sutra yang disampaikan lewat mimpi ini. Malah mereka sangat kagum mengetahui betapa banyak nama Buddha tercantum dalam sutra itu dan betapa besar kekuatan batin yang dihasilkan lewat pembacaannya. Karena alasan tersebut dan karena rasa suka saya kepada sutra ini, saya merasa sutra ini sebaiknya harus diperhatikan. Saya telah mencetak puluhan ribu copi dari sutra ini untuk dibagi-bagikan. Bukan saja siswa Zhen Fo Zong, tetapi saya harap semua orang di dunia ini mempunyai sebuah salinan sutra ini untuk dibaca dan dihargai sehingga akan mengubah dunia ini menjadi surga kebahagiaan di masa yang akan datang…. (baca selengkapnya artikel ini di Dharma Talk September 2010)
Selain itu juga, Mahaguru mengatakan Sutra ini telah ada sejak masa Dinasti Tang, merupakan sebuah sutra yang sangat kuat respon spiritualnya, mengandung kekuatan besar dalam memberikan
respon spiritual, melafalkan sutra ini menghasilkan respon spiritual yang sangat kuat. Sesungguhnya isi sutra ini hanyalah Nama Buddha, saya menyukai delapan aksara di dalamnya : “Neng-mie Sheng-si ku, xiao-chu zhu du-hai.” (Dapat melenyapkan dukha kelahiran dan kematian, menyingkirkan semua racun), begitu melihat kalimat tersebut saya langsung menyukainya. Sebab saat itu saya merasa hidup ini sangat menderita, bahkan racun juga terlampau banyak, begitu terjun ke dalam masyarakat langsung didera berbagai kesukaran, namun sutra ini : ‘Dapat melenyapkan dukha kelahiran dan kematian, menyingkirkan semua racun.’, sesuai dengan harapan para insan untuk terbebas dari dukha samsara, oleh karena itu saya menyukai sutra ini, sutra ini bahkan pada masa Dinasti Tang sudah banyak orang yang melafalnya dan sangat kuat respon spiritualnya, bahkan sangat cepat, maka saya memasukkan sutra ini di dalam…………… (baca selengkapnya artikel ini di Dharma Talk April 2015)
Upacara dimulai pukul 14.00 WIB, barisan muda mudi telah menjemput rombongan Vajra Acarya ke dalam Bhaktisala. Lagu Pendupaan pun mengiringi Vajra Acarya mempersembahkan Dupa. Setelah itu semua berjalan sesuai dengan tata ritual upacara api homa. Kali ini yang berbeda adalah, terdapat mandala Raja Agung Avalokitesvara, dimana sebuah pratima besar terletak di tengah mandala tersebut, kemudian dikelilingi oleh Pratima Raja Agung Avalokitesvara yang berukuran sedang dan kecil serta dikelilingi oleh Pratima Bodhisattva dan Dharmapala. Di bawah mandala tersebut, terdapat botol air mineral yang tersusun rapi dimana air tersebut akan diberkati oleh Vajra Acarya.
Selain itu juga ada yang berbeda dari persembahan homa kali ini, yaitu terdapat topi 7 Buddha dan juga gambar pratima Raja Agung Avalokitesvara yang akan dipersembahkan dalam puja api homa ini.
Visualisasi Raja Agung Avalokitesvara yaitu 大海上面,萬里無雲晴空,月輪從海上昇起,月輪中有種子字帝字,放光。種子字的顏色、放光,依行者的需求變化:求息災觀想白色種子字放白光、求增益觀想黃色種子字放黃光、求敬愛觀想紅色種子字放紅光、求降伏觀想 藍色種子字放藍光。月輪中帝字旋轉,化為高王觀世音菩薩,頭戴七佛冠(過去七佛:毘婆尸佛、尸棄佛、毘舍浮佛、拘留孫佛、拘那含牟尼佛、迦葉佛、釋迦牟尼佛),右手說法印,左手等持印。高王觀世音菩薩的天心放出一道白光,直照自己天心;喉部放出一道紅光,直照自己喉部;心輪放出一道藍光,直照自己心輪。白、紅、藍三光溶入自己身心。Di atas samudra, langit cerah tak berawan, cakra candra terbit dari permukaan samudra, di tengah cakra candra terdapat bijaksara DI, bersinar. Warna bijaksara dan sinar yang dipancarkan berubah sesuai kebutuhan sadhaka: memohon tolak bala visualisasi bijaksara putih memancarkan sinar putih, memohon kemakmuran visualisasi bijaksara kuning memancarkan sinar kuning, memohon keharmonisan visualisasi bijaksara merah memancarkan sinar merah, memohon penaklukan visualisasi bijaksara biru memancarkan sinar biru. Aksara DI di tengah cakra candra berputar, berubah menjadi Bodhisattva Raja Agung Avalokitesvara, bermahkota 7 Buddha (7 Buddha masa lampau: Buddha Vipasyin, Buddha Sikhin, Buddha Visvabhu, Buddha Krakucchanda, Buddha Kanakamuni, Buddha Kasyapa, Buddha Sakyamuni), tangan kanan mudra Dharmadesana, tangan kiri mudra Samadhi. Cakra kening Bodhisattva Raja Agung Avalokitesvara memancarkan seberkas sinar putih, langsung memancari cakra kening kita; tenggorokan memancarkan seberkas sinar merah, langsung memancari tenggorokan kita; cakra hati memancarkan seberkas sinar biru, langsung memancari cakra hati kita. Ketiga sinar dari putih, merah, dan biru melebur ke dalam jiwa dan raga kita. Setelah itu melafalkan mantra Raja Agung Avalokitesvara dimana mantra ini mengiringi Vajra Acarya melakukan puja api homa.
Puja Api Homa dimulai, Vajra Acarya Lian Yuan satu bersatu melakukan persembahan, kemudian dilanjutkan dengan memperagakan mudra
Upacara telah selesai, ceramah Vajra Acarya bisa anda dengarkan langsung di atas.
Selesai menyampaikan ceramah Dharma, Vajra Acarya melakukan abhiseka pemberkahan Raja Agung Avalokitesvara.
Upacara telah selesai dengan sukses dan sempurna berkat pancaran cahaya dari Mahaguru dan para Buddha Bodhisattva. Terima kasih kepada teman – teman sedharma yang telah berpartisipasi dan mendukung suksesnya Upacara ini. Semoga anda semua selalu mendapatkan pemberkahan dari Mahaguru, Yidam, para BUddha Bodhisattva, para Dharmapala dan makhluk suci lainnya.
Om Mani Padme Hum
Informasi terkait :
Untuk download Mantra Raja Agung Avalokitesvara beserta bulatan penjapannya, silahkan ke sini :
https://www.shenlun.org/mantra/mantra-raja-agung-avalokitesvara/
Untuk download Sutra Raja Agung Avalokitesvara beserta bulatan penjapannya, silahkan ke sini :
https://www.shenlun.org/sutra/sutra-raja-agung-avalokitesvara/
Untuk download Penyalinan Sutra Raja Agung Avalokitesvara, silahkan ke sini :
https://www.shenlun.org/lainnya/download/penyalinan-sutra/
Untuk download Visualisasi Maha Sadhana Avineka Raja Agung Avalokitesvara, silahkan ke sini :
https://www.shenlun.org/lainnya/download/lainnya/
Untuk download Mudra Raja Agung Avalokitesvara, silahkan ke sini : https://www.shenlun.org/lainnya/download/mudra/
Untuk download music mantra dan lagu Buddhist silahkan ke sini :
https://www.shenlun.org/gallery/musik/
Informasi lainnya :
https://www.shenlun.org
http://blog.shenlun.org
Om Mani Padme Hum.