Liputan dan Dokumentasi Upacara Api Homa Pemberkahan Avalokitesvara

Temen – temen,
berikut ini adalah dokumentasi Upacara Api Homa Pemberkahan Avalokitesvara Bodhisattva

Pada tanggal 30 Juli 2010, Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya menyelenggarakan Upacara api homa Pemberkahan Avalokitesvara Bodhisattva untuk memperingati hari suci Avalokitesvara Bodhisattva. Acara tersebut di pimpin oleh V.A.Lian Yuan, di dampingi para Bhikkhu Lhama dan Pandita lokapalasraya. Sebelum upacara ini di mulai, umat – umat yang hadir sibuk menulis kayu homa.

Kayu homa ini adalah untuk pemberkahan, biasa tidak digunakan untuk penyeberangan. Kayu homa yang telah ditulis kemudian akan di berkati dan dimasukkan ke dalam tungku homa oleh V.A.Lian Yuan. Saat kayu homa dimasukkan, kita memvisualisasikan diri kita sama seperti kayu tersebut dan terbakar habis oleh api sehingga karma buruk kita terkikis sedikit demi sedikit. walaupun kita memvisualisasikan diri kita terbakar, bukan berarti perasaan kita harus panas seperti terbakar, tapi peraasaan kita tetap sejuk. Perlu diketahui, bahwa kayu homa melambangkan tubuh kita, dan setiap karma orang itu berbeda walau masih satu keluarga. Maka dari itu untuk menuliskan nama pada satu keping kayu homa hanya boleh bertuliskan satu nama saja.

Upacara berlangsung pada pukul 19.30 WIB. Di awali dengan menyanyikan lagu pendupaan, lu xiang zan, dan qing jing fa shen fo, dilanjutkan dengan puja bakti yang dimulai dari mantra pembersihan hingga menjapa mantra yidam yaitu Avalokitesvara Bhodhisattva.“嗡。嘛呢。唄咪。吽。” (Om Ma Ni Bai Mi Hum). Dengan menvisualisasikan “di atas samudra langit yang cerah, cakra candra terbit dari permukaan laut, dan ditegahnya terdapat bijaksara SIE berwarna putih, memancarkan cahaya putih, bijaksara tersebut berputar dan muncul Avalokitesvara Boddhisattva yang penuh welas asih mengenakkan jubah dan berbagai ratna, bersila di atas padmasana, memancarkan cahaya apramana berwarna putih. Bervisualisasi pula mantra Maha Sadaksara juga memancarkan cahaya yang terang mengintari Bodhisattva. Dari Amrta kalasa terpancar serbekas cahaya putih, membusur mengabiseka sadhaka. “.

Setelah melafalkan mantra, mempersilahkan Acarya untuk menuju ke tungku homa, memberkati sarana puja dan kayu homa, memutar japamala dan memberkati serta melakukan Sima Bhandana pada tungku homa dengan tongkat Vajra. Puja api homa dimulai. Acarya Lian Yuan memasukkan persembahan 5 persembahan, kayu homa, dan persembahan lainnya ke dalam tungku homa. Setelah selesai semua, acarya memperagakan mudra tolak balak dan pemberkahan. Upacara api homa diakhiri dengan menjapa mantra Paripurna.

Setelah selesai , Acarya menyampaikan dharmadesana. Inti dari ceramah yang Beliau sampaikan adalah untuk hari ulang tahun Avalokitesvara Bodhisattva itu biasanya dirayakan satu tahun tiga kali. Sebenarnya Hari ulang tahun Avalokitesvara Bodhisattva diperingati karena pada saat bulan dua tanggal sembilan belas imlek, lahirlah putri Miao Shan yang di percaya sebagai jelmaan dari Avalokitesvara Bodhisattva. Dan mencapai tingkat kebuddhaan pada bulan enam tanggal sembilan belas imlek. Dan ketika bulan sembilan tanggal sembilan belas merupakan hari parinibana (kembali ke langit) Beliau.

V.A. Lian Yuan juga menjelaskan bahwa mengikuti upacara api homa ini sangat bermanfaat sekali, ketika beliau sedang memimpin upacara api homa, Avalokitesvara Bodhisattva dengan cinta kasihnya memberkati kita semua yang hadir pada saat upacara tersebut. Banyak orang yang beranggapan bahwa upacara api homa ini merupakan ajang membakar benda – benda, hal ini bukankah sangat disayangkan. Tetapi sebenarnya bukan bersikap boros, melainkan dengan ikhlas mempersembahkan kepada para Buddha Bodhisattva, dharmapala pelindung serta dhakini dan makhluk suci lainnya membakar melalui media api sehingga terurai dan di persembahkan. Bila kita sering mengikuti dan mendaftarkan diri kita maupun keluarga kita dalam setiap upacara homa, maka cahaya pemberkahan dari para Buddha Bodhisattva pada saat api homa akan menempel di tubuh kita. Karena itu semua benda yang bersifat negatif dan barang – barang yang tidak terlihat tidak akan berani mendekat. Tetapi, apabila setelah kita mengikuti upacara api homa dan terjadi sesuatu, berarti saat kita mengikuti upacara api homa tersebut tidak dengan berkonsentrasi dan juga pikiran kita yang di dalam hati tersebut tidak baik.

Saat kita mengikuti upacara ini selain kita bervisualisasi yidam upacara tersebut memancarkan cahaya, kita juga bervisualisasi yidam tersebut masuk ke dalam tubuh kita, sehingga kita dan yidam tiada berbeda. Kemudian visualisasikan yidam, kita dan api menjadi satu. Ada orang yang bertanya bagaimana agar keinginan kita cepat tercapai? bisa dengan cara menjadi donatur, atau bila terlalu sulit, tulislah nama yang mempunyai keinginan sebanyak 7 lembar kayu homa. Tapi selain keinginannya ingin tercapai dan juga ingin dilindungi, sebelumnya harus bersarana kepada Mula Acarya terlebih dahulu. Karena dengan bersarana, kita menanamkan silsilah dan benih Kebuddhaan pada diri kita. Setelah selesai menyampaikan ceramah dharma, Acarya Lian Yuan mewakili Maha Guru untuk memberikan abhiseka pemberkahan dan tolak balak Avalokitesvara Bodhisattva kepada umat yang hadir.

Upacara Api Homa Pemberkahan Avalokitesvara Bodhisattva berjalan dengan sukses dan sempurna berkat pancaran Cahaya Adhistana dari Maha Guru dan Para Buddha Bodhisattva.

Terima kasih kepada seluruh umat yang telah berpartisipasi dan mendukung upacara ini.
Semoga Maha Guru selalu memberkati anda dan keluarga.

Om Mani Padme Hum

Leave a comment

Your comment