Penjelasan Terperinci tentang Niat Meninggalkan Keduniawian dan Bodhicitta oleh Mahaguru

Majalah dharma talk edisi Februari 2009 telah terbit dalam versi electronic dan dapat di baca dan download selengkapnya di : https://www.shenlun.org/dharma-talk/2009/februari/
Berikut ini salah satu artikel yang berjudul Penjelasan Terperinci tentang Niat Meninggalkan Keduniawian dan Bodhicitta oleh Mahaguru dari Majalah Dharma Talk edisi Februari 2009

Pada hari Sabtu, sejak Seattle memasuki musim dingin, sehampar salju datang secara diam-diam, di depan Vihara Ling Shen Ching Tze berterbangan salju-salju besar, salju bertumpuk minimal lebih dari 3 inci, seketika seluruh Vihara Ling Shen Ching Tze seakan-akan menyandang sehelai baju khayangan berwarna putih keperakan, sehingga tampak agung dan sangat indah dipandang. Para bhiksulama melihat bunga-bunga salju seperti bola wol tampak bagaikan dewi-dewi kecil yang sedang menari dengan indahnya terbang turun ke dunia fana, mereka dengan gembira mengulurkan tangan menyambutnya. Suara tawa polos dan kekanakan, dengan jubah berwarna merah di tengah salju putih saling terbentuk menjadi sebuah animasi yang indah. Para Lama yang cerdik bergegas mengeluarkan kamera, memotret saat-saat yang indah dan tak terlupakan. Pada saat ini, Vihara Ling Shen Ching Tze berturut-turut menerima telepon dari siswa mulia yang tekun untuk menanyakan kondisi jalan, mereka sangat kuatir mereka tidak keburu menghadiri kebaktian pada malamnya.

Yang paling membuat orang salut adalah Mahaguru Buddha Hidup Lian-sheng bersama dengan Guru Dhara Acarya Lian Xiang tetap menghadiri kebaktian pada malam itu meski sempat dihadang oleh salju besar. Pada saat bersamaan, ketua vihara dari Vihara Ling Shen Ching Tze, Acarya Lianhua Dehui dengan yakin mengumumkan bahwa kebaktian malam tidak dibatalkan dan tetap disiarkan langsung lewat internet seperti biasa.

Pada pukul delapan malam kebaktian pun dimulai di tengah nuansa penantian yang cukup kental, jumlah hadirin tetap ramai seperti biasanya, yang paling mengagumkan adalah jumlah siswa mulia yang datang dari jauh yaitu Vancouver pun tidak sedikit. Acarya yang hadir antara lain: Guru Dhara Acarya Lian Xiang, Acarya Lianhua Dehui, Acarya Lian Ning, Acarya Lian Huo, Acarya Lian Zhu, Acarya Lian Yin, Acarya Lian Wang, Acarya Lian Jie, dan Acarya Lian Yuan. Dharmacarya, Bhiksulama, dan para umat serta simpatisan yang hadir membuat Vihara Ling Shen Ching Tze penuh.

Sebelum kebaktian dimulai, pertama-tama diadakan ritual penutupan dari penataran Bhiksulama angkatan ke-21 yang sederhana nan khidmat, Mahaguru memberikan sertifikat kepada tujuh orang bhiksulama yang telah lulus, mereka menerimanya dengan gembira, setelah lulus bersiap-siap mengabdi di vihara masing-masing, mengemban misi Tathagata untuk menyeberangkan insan luas. Malamnya diadakan kebaktian Adinata Ksitigarbha Bodhisattva yang dipimpin oleh Acarya Lian Ning, tataritual lengkap dan berjalan lancar, semua orang diselimuti oleh Dharmasukha.

Usai kebaktian, pertama-tama siswa lulusan yang bernama Lama Lian Yi berceramah tentang alasan ia menjadi seorang bhiksuni, ia berharap setelah ia menjadi bhiksuni, ia dapat mencapai keteduhan hati dalam sadhana, kemudian terus belajar menempuh jalan kebhiksuan dengan bahagia.

Selanjutnya, Acarya Lian Ning menyatakan kerinduannya akan masa-masa ketika ia dulu mengikuti pelatihan di Vihara Ling Shen Ching Tze sampai sekarang, dalam sekejap mata waktu telah berlalu 10 1/2 tahun, dan para Lama yang dulu mengikuti pelatihan, sebagian sudah menjadi Acarya, sebagian sudah menjadi ketua dari vihara atau cetiya, sebagian adalah guru yang memberikan pelatihan, semua orang mengalami kemajuan. Acarya Lian Ning memuji semangat umat se-Dharma dari Vancouver dan umat se-Dharma yang menghadiri kebaktian yang menyempatkan diri hadir walau diterpa angin dan salju, ibarat semangat dari para guru sesepuh kita pada zaman dulu yang gigih mengusahakan Dharma, ini adalah suatu bukti keagungan yang luar biasa dari Mahaguru dan Dharma Tantra Satya Buddha. Acarya Lian Ning melanjutkan ceramahnya tentang berbagai kesulitan yang ditemui oleh para guru sesepuh dalam mengusahakan Dharma dan kisah-kisah tentang daya gaib yang ditunjukkan oleh para guru sesepuh setelah mereka mencapai keberhasilan. Serta menyatakan bahwa niat meninggalkan keduniawian dan Bodhicitta adalah titik berat dalam sadhana. Terakhir, Acarya mendorong semua orang agar menunaikan kewajiban setiap hari dengan baik, itulah persembahan perbuatan, ucapan, dan pikiran yang terbaik untuk Buddha dan Bodhisattva.

Saat yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga, Mahaguru menguraikan secara terperinci niat meninggalkan keduniawian dan Bodhicitta, Beliau berkata: umat manusia cenderung mengincar masa depan yang indah, dan incaran mereka berbeda-beda. Seorang sadhaka ingin mencapai kebuddhaan, itu juga incaran, juga kemelekatan. Pencapaian kebuddhaan bukan berasal dari pengincaran, melainkan hati kita kontak yoga dengan hati Buddha, sehingga kita dengan sendirinya mencapai keberhasilan. Sementara umat manusia, ada yang mengincar nama, misalnya penghargaan Nobel, ada yang mengincar uang, ada yang mengincar asmara, semua adalah kemelekatan. Jika seorang sadhaka ingin mati meninggalkan nama, berarti ia tidak memiliki niat meninggalkan keduniawian, dan berarti kemelekatan, tidak benar-benar meninggalkan keduniawian secara penuh. Bagi seorang yang telah mencapai pencerahan, ia tidak memikirkan apa itu orang yang telah mencapai pencerahan, tidak memikirkan mendapatkan apa-apa. Sementara, Bodhicitta adalah sepenuh hati dan sepenuh pikiran menyeberangkan para insan, mengorbankan diri sendiri, menunaikan tugas dan kewajibannya setiap hari, menjalankan misi Bodhisattva, bersadhana dengan sungguh-sungguh dan menyeberangkan para insan, serta tidak memikirkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Setiap hari menunaikan tugas dan kewajiban sendiri, bersadhana dan bekerja, membangkitkan Bodhicitta untuk membantu orang lain, setelah tugas dan kewajiban ditunaikan, bagaimana orang lain mengritik, tidak perlu dihiraukan, tidak melekat pada pujian atau hinaan serta suka atau duka, berusaha introspeksi diri terhadap kritikan yang ditujukan orang lain, bila salah berusaha memperbaiki diri; jika itu hanya sekadar fitnah yang tidak benar, anggap sebagai motivasi, bila kita dapat melakukan demikian, kita pun telah sukses dalam bhavana kita. Mahaguru berkata: segala sesuatu di dunia ini tidak begitu baku dan sempurna, baru akan jadi setelah diasah. Selanjutnya, Mahaguru dan Guru Dhara berfoto bersama para Lama yang telah lulus sebagai kenang-kenangan, ketika semua orang mengantarkan kepergian Mahaguru, Mahaguru memberikan lagi pemberkatan dengan penjamahan kepala, serta berulang-ulang mengingatkan semua orang agar hati-hati berkendaraan ketika pulang nanti. Kebaktian pun usai dengan sempurna di tengah nuansa kegembiraan.

Dalam majalah dharma talk ini juga berisi penjelasan mengenai:

  • *Cuaca cerah dan udara segar di musim gugur Maha Guru dan Gurudhara, mari bertamasya!
  • *Ritual api homa bisa digunakan untuk menolak bala, menyembuhkan penyakit, mendatangkan kesejahteraan duniawi dan lain – lain. Bahan persembahan yang berbeda digunakan untuk mencapai tujuan yang berbeda pula. Kita juga harus memperhatikan akibat samping dari Ritual Api Homa yang kita lakukan bila ritual tersebut untuk kepentingan orang lain. Bila kita bukan seorang sadhaka yang mahir / berpengalaman, kita mungkin harus menanggung akibat dari apa yang kita lakukan.
    Pencapaian tubuh pelangi ( I )
  • *Penjelajahan spiritual di “Negeri Terbalik”, yang merupakan negri kelahiran bagi pencipta minuman keras, dan peminum minuman keras.
  • *Bila anda menyepi dan bertapa, maka anda “tidak berbuat”, karena tidak berbuat, maka tiada kelahiran maupun kematian, tidak berbuat dan tidak menanggung akibatnya, itulah jalan nirvana.
  • *Penjelasan terperinci tentang niat meninggalkan keduniawian dan Bodhicitta oleh Maha Guru
  • *Belajar Zen, menekuni Tantra, melimpahkan jasa ke Sukhavati
  • *Meja sakti yang di buat oleh Maha Guru, dapat menjawab keraguan di dalam hati.

==================================================================

Bagi temen temen sedharma yang ingin mendapatkan hard copy majalah dharma talk dapat mengisi formulir berlangganan majalah dharma talk yang dapat di https://www.shenlun.org/dharma-talk

Bagi temen temen sedharma yang berminat menjadi donatur dharma talk , dapat  mengisi formulir donatur dharma talk yang dapat di peroleh di sini dan mengirimkan kembali ke redaksi Dharma Talk melalui email, post atau fax vihara.

Majalah Dharma talk juga menerima :

  • Pemasangan kolum sutra atau mantra -Untuk informasi lebih lanjut mengenai setting, ukuran, tipe kolom mantra dan sutra dapat menghubungi redaksi melalui email di [email protected] atau [email protected] untuk keterangan lebih lanjut
  • Pemasangan iklan. Iklan yang terpasang di dalam Majalah Talk akan di baca dan di lihat hampir semua umat zhen fo zong dan orang yang berjodoh di seluruh Indonesia, karena majalah ini di bagi bagikan ke berbagai wilayah indonesia dan beberapa kota di negara Malaysia.

Selain dari beberapa cara yang telah di jelaskan di atas, Majalah dharma talk juga membuka cara lain bagi temen temen yang berminat untuk membantu upaya redaksi melakukan penyampaian dharma dengan:

  • Berpartisipasi dalam tim Dharma Talk
  • Mengirimkan cerita pengalaman kontak batin yang di alami
  • Mengirimkan cerita yang mengandung Dharma yang berkesan
  • Mengirimkan Foto/Gambar unik yang berhubungan dengan Budha Dharma

Redaksi Majalah Dharma Talk
Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya (聖輪雷藏寺)
Jalan sayangan Lrg. Rumah Kuning Lama No. 619 Palembang
Telp. (0711) 350 798 Fax. (0711) 320 124
Email: [email protected]
Website: https://www.shenlun.org
Blog : http://blog.shenlun.org
Facebook: www.facebook.com/VVBS.Palembang
Youtube: http://www.youtube.com/j1ngen

Leave a comment

Your comment