Sima Bandhana Dalam Tantra

Majalah dharma talk edisi November 2010 telah terbit dalam versi electronic dan dapat di baca dan download selengkapnya di : https://www.shenlun.org/dharma-talk/2010/november/
Berikut ini salah satu artikel yang berjudul Sima Bandhana Dalam Tantra dari Majalah dharma talk edisi November 2010

Setiap orang yang melatih dharma Tantrayana. Sudah seharusnya bisa melindungi diri sendiri, tempat tinggal, altar mandala dan bahkan tempat ibadah. Cara ini apabila diterapkan terhadap diri sendiri maka disebut sadhana perlindungan, jika diterapkan untuk rumah dan tempat ibadah disebut pembuatan perbatasan (Jiek Jie). Mengapa hal ini harus dilakukan? Karena kita ketahui bahwa semua tempat banyak gangguan dari roh-roh. Gangguan roh-roh ini apabila kita tidak berhati-hati maka bisa berakibat rumah kita tidak tenang, altar mandala menjadi tidak bersih dan diri sendiripun akan dirugikan, dan hal ini di dalam melatih diri merupakan suatu pengaruh yang sangat besar.

Mahaguru mengatakan bahwa untuk perlindungan ini ada caranya. Misalnya cahaya putih yang keluar dari ubun-ubun yidam lalu berubah menjadi lingkaran cahaya yang melindungi. Didalam pelatihan diri atau sadhana bisa menggunakan metode sitatapatra (Da Bai San Gai Fo Mu), membentuk mudra lalu memvisualisasikan dari ubun-ubun memancarkan sinar putih dan menjelma menjadi suatu payung yang menutupi tempat tinggal ataupun vihara.

Pembuatan perbatasan banyak caranya, tapi yang paling umum yaitu menggunakan air, yaitu mengunakan air mahakaruna dharani, membaca mahakaruna dharani (Da Bei Zou) dan memercikkan air tersebut di rumah, cara ini juga merupakan salah satu perlindungan untuk rumah. Selain itu, apabila yidam yang kita puja adalah Amitabha, maka kita bisa juga melakukan pembuatan perbatasan dengan membentuk mudra krodha. Memvisualisasikan ubun-ubun Amitabha memancarkan cahaya putih ke angkasa dan berubah menjadi payung pelindung kemudian menjapa mantra. “Om. A. Mi. Die. Wa. Hum. Pan,” Adanya mantra, mudra dan visualisasi ini merupakan suatu ajaran tantra.

Di dalam mantra ini, aksara Pan memiliki arti membuang semua penghalang dan gangguan roh-roh.

Metode pembuatan perbatasan ini sangat kuat dan memiliki kekuatan dharma (Dharmabala).

Dalam majalah dharma talk ini berisi penjelasan mengenai:

  • * Yang kita lihat, jejak kaki di pantai, ketika ombak laut menerpa pantai, jejak kaki yang dalam pun lenyap tanpa bekas, jejak kaki saya, jejak kaki insan, semuanya hilang. Hidup sungguh ibarat sandiwara, diperankan sebabak demi sebabak, diperankan setahun demi setahun, diperankan sehari demi sehari, hingga suatu hari nanti, hari itu telah tiba — Layar diturunkan! Siapa memerankan urusan hidup dan mati? Pemeran utama juga tidak perlu menghaturkan terima kasih kepada penonton! Segalanya telah berakhir! Inilah titik akhir. Sudahkah kalian melihat, baik orang suci, orang mulia, orang kaya, rakyat biasa, semua orang serentak menuju ke lokasi tetap yang sama. Bagi saya, saya selalu merasa, kita umat Buddha, yang terpenting adalah: Menyaksikan Buddhata; Mempraktekkan Buddhata; Membuktikan Buddhata.
  • * Kisah harta karun di bawah pohon bayan, mengisahkan pengalaman seorang yang ramah dan disenangi oleh roh- roh karena ia sangat ramah. Sehingga suatu hari roh yang berbusana pejabat dinasti Ching menghampirinya dalam mimpi dan mengajaknya kesuatu hutan. Disana roh pejabat itu memberitahunya bahwa di bawah pohon bayan ada hartanya yang dulu ia simpan dan tidak di beritahu kepada keluarga. Sehingga meminta meminta saudara yang ramah itu untuk membantunya menggali dan di bagi kepada orang yang membutuhkan, dan di buat kitab; sisanya untuk saudara itu sebagai tanda terima kasih.
  • * Perjalanan ke kerajaan teratai: mementingkan hal rohani
  • * Moral yang semakin tinggi, maka Mara pun akan semakin tinggi juga.
  • * Pernikahan dengan umat agama lain? Ada seorang pembaca yang mengirim surat kepada Mahaguru meminta saran tentang kisah percintaannya yang beda agama. Mahaguru berharap si pengirim, pertama percaya pada “ketenangan pikiran” nya sendiri. Bila orang menyadari bahwa tak ada konflik antara Budhisme dan agama lain, orang tentunya mempunyai ketenangan pikiran. Bila anda masih belum bisa memahami maksud Saya ini, maka anda bisa memilih untuk memegang satu agama dan meninggalkan agama lainnya. Anda perlu memikirkan masa depan pernikahan anda dan memastikan apakah anda bersedia melakukan perubahan-perubahan yang harus dilakukan.
  • * Mahaguru Lian Sheng Menerangkan Sutra Altar Patriak VI Dalam Kondisi, Tiada Pikiran Tidak Timbul Kerisauan Dan Khayalan
  • * Pelenyap Malapetaka Pemberkat Keberuntungan Yang Otentik
  • * Karena pandangan sempit, iri hati, dan sikap garang, orang orang yang berpikiran Jin tidak begitu banyak berbeda dengan orang orang berpikiran binatang. Tapi, kalau anda mencapai tahap pikiran “Skandha Tanpa Ego”, maka tingkah laku kalian akan sangat berbeda. Begitu kita memasuki pintu menuju keBuddhaan, kita akan lebih banyak lagi berbicara tentang fi lsafat dan ajaran Buddha. “Sewaktu Avalokitesvara Bodhisattva sedang dalam Samadhi, beliau segera menyadari bahwa Panca Skandha itu adalah kosong adanya.” Kita semua sudah mengenal istilah Panca Skandha karena disebutkan dalam “Sutra Hati” dari Avalokitesvara Bodhisattva.
  • * Umat Tantrayana sudah seharusnya bisa melindungi diri sendiri, tempat tinggal, altar mandala dan bahkan tempat ibadah. Mengapa Sima Bandhana harus dilakukan? Karena kita tahu bahwa semua tempat banyak gangguan dari roh-roh. Gangguan roh-roh ini apabila kita tidak berhati-hati maka bisa berakibat rumah kita tidak tenang, altar mandala menjadi tidak bersih dan diri sendiripun akan dirugikan, dan hal ini di dalam melatih diri merupakan suatu pengaruh yang sangat besar.

=====================================================================================================================

Bagi temen temen sedharma yang ingin mendapatkan hard copy majalah dharma talk dapat mengisi formulir berlangganan majalah dharma talk yang dapat di https://www.shenlun.org/dharma-talk

Bagi temen temen sedharma yang berminat menjadi donatur dharma talk , dapat  mengisi formulir donatur dharma talk yang dapat di peroleh di sini dan mengirimkan kembali ke redaksi Dharma Talk melalui email, post atau fax vihara.

Majalah Dharma talk juga menerima :

  • Pemasangan kolum sutra atau mantra -Untuk informasi lebih lanjut mengenai setting, ukuran, tipe kolom mantra dan sutra dapat menghubungi redaksi melalui email di [email protected] atau [email protected] untuk keterangan lebih lanjut
  • Pemasangan iklan. Iklan yang terpasang di dalam Majalah Talk akan di baca dan di lihat hampir semua umat zhen fo zong dan orang yang berjodoh di seluruh Indonesia, karena majalah ini di bagi bagikan ke berbagai wilayah indonesia dan beberapa kota di negara Malaysia.

Selain dari beberapa cara yang telah di jelaskan di atas, Majalah dharma talk juga membuka cara lain bagi temen temen yang berminat untuk membantu upaya redaksi melakukan penyampaian dharma dengan:

  • Berpartisipasi dalam tim Dharma Talk
  • Mengirimkan cerita pengalaman kontak batin yang di alami
  • Mengirimkan cerita yang mengandung Dharma yang berkesan
  • Mengirimkan Foto/Gambar unik yang berhubungan dengan Budha Dharma

Redaksi Majalah Dharma Talk
Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya (聖輪雷藏寺)
Jalan sayangan Lrg. Rumah Kuning Lama No. 619 Palembang
Telp. (0711) 350 798 Fax. (0711) 320 124
Email: [email protected]
Website: https://www.shenlun.org
Blog : http://blog.shenlun.org
Facebook: www.facebook.com/VVBS.Palembang
Youtube: http://www.youtube.com/j1ngen

Leave a comment

Your comment