Liputan dan Dokumentasi Upacara Pertobatan dan Homa Avalokitesvara

Temen – temen,
berikut ini adalah dokumentasi Upacara Pertobatan Avalokitesvara serta Upacara Api Homa Pemberkahan dan Penyeberangan Avalokitesvara

Liputannya adalah sebagai berikut

Dalam rangka memperingati hari suci Avalokitesvara, Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya menyelenggarakan Upacara Pertobatan Avalokitesvara (大悲寶懺/Da Bei Bao Chan) dan Upacara Api Homa Pemberkahan dan Penyeberangan Avalokitesvara Bodhisattva (南無觀世音菩薩息災,祈福,超度護摩火供大法會). Upacara yang di selenggarakan selama dua hari ini dimulai pada pukul 19.00 WIB dipimpin oleh V.A Lian Yuan (釋蓮元金剛上師主壇) dan di dampingi oleh para bhikkhu lhama.

Hari Selasa, 22 maret 2011 pukul 19.00 WIB, upacara Pertobatan Avalokitesvara dimulai, para umat sedharma terlebih dahulu mengisi formulir pendaftaran untuk mendaftarkan keluarga mereka, baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal. Dengan mendaftarkan keluarga kita yang masih hidup di formulir pemberkahan, walaupun mereka tidak hadir mengikuti upacara pertobatan, Maha Guru dan para Buddha Bodhisattva tetap memberikan pancaran cahaya pemberkahaan, sehingga mereka semua sehat selalu, dan diberikan rezeki dll. Begitu juga kita mendaftarkan keluarga kita yang telah meninggal, agar karma buruk mereka dapat terkikis dan terlahir kembali di alam yang lebih baik. Acara pertobatan di mulai pukul 19.30 WIB yang di awali dengan menyanyikan lagu “Lu xiang zan” hingga menjapa mantra Maha Guru, kemudian memasuki ritual pertobatan. Upacara berakhir pada pukul 21.30 WIB. Semua umat yang hadir terlihat melakukan pertobatan dengan khuyuk. Upacara pertobatan kali ini merupakan upacara pertobatan pertama kali di awal tahun 2011.

Hari kedua yaitu hari Rabu, 23 Maret 2011 sebelum upacara Api Homa di mulai para umat juga sibuk mengisikan formulir untuk keluarga mereka. Baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal. Salah satu cara pendaftarannya untuk yang masih hidup adalah selain dengan mengisi pendafataran di formulir, juga menulis di kayu homa. Cara mengisi kayu homa dengan menuliskan nama kita atau jika ingin menambahkan alamat atau permohonan di kayu tersebut, kemudian akan di masukkan ke dalam tungku homa oleh V.A.Lian Yuan. V.A Lian Yuan pernah mengatakan, jika kita mempunyai permohonan khusus, maka untuk 1 nama ditulis 7 lembar kayu, semoga permohonan kita bisa terkabul.

Fungsi kayu homa adalah melambangkan tubuh kita, saat kayu homa tersebut dimasukkan ke dalam api melambangkan tubuh kita sama seperti kayu tersebut dan terbakar habis oleh api sehingga karma buruk kita terkikis sedikit demi sedikit. Bagian yang paling penting saat upacara api homa adalah, kita bervisualisasi diri kita menyatu dengan yidam atau Maha Guru, kemudian menyatu dengan api, tiga menjadi satu wujud. Walaupun terbakar, peraasaan kita tetap sejuk, dan api yang membakar kita juga terasa sejuk. Perlu teman – teman sedharma ketahui, penulisan nama di satu keping kayu homa hanya boleh bertuliskan satu nama saja.karena kayu homa melambangkan tubuh kita pribadi, dan setiap karma orang itu berbeda walau masih satu keluarga. Upacara berlangsung pada pukul 19.30 yang diawali dengan membaca lagu “lu xiang zan”, dan “qing jing fa shen fo”, dilanjutkan dengan puja bakti yang dimulai dari mantra pembersihan hingga menjapa mantra yidam yaitu Avalokitesvara Bhodhisattva. Kemudian mempersilahkan V.A.Lian Yuan untuk menuju tempat homa.

Untuk download tata ritual sadhana Avalokitesvara Bodhisattva (觀世音菩薩本尊法), silahkan ke https://www.shenlun.org/liturgi/tata-ritual-sadhana-avalokitesvara-bodhisattva/
Untuk download tata ritual lainnya, silahkan ke https://www.shenlun.org/lainnya/download/tata-ritual/

Untuk download bulatan penjapaan mantra Avalokitesvara, silahkan ke https://www.shenlun.org/mantra/mantra-avalokitesvara/
Untuk download bulatna penjapaan mantra lainnya, silahkan ke https://www.shenlun.org/lainnya/download/mantra/

Selesai upacara V.A. Lian Yuan menyampaikan dharmadesana yang inti dari ceramah Beliau adalah seseorang pernah bertanya kepada Mahaguru kalau sakit, tidak minum obat atau tidak perlu di obati, atau mengharapkan untuk diberkati. Sebenarnya orang tersebut terlalu terikat. Bila kita sakit, kita harus makan obat, jika mengikis karma itu lain lagi. Jika orang tersebut sudah di obati, sudah pergi ke dokter tetapi masih sakit atau tidak sembuh itu baru karma. Karena badan kita adalah satu badan, dan badan kita ini bisa sakit. Ada juga beberapa orang yang berpikir kalau sakit berarti terkena guna – guna, itu tidak betul. Ada juga yang mempunyai penyakit “sakit hati” (perasaan yang di sakiti) itu juga bukan karma tetapi orang tersebut memiliki keterikatan.

Contohnya Sakit maag juga demikian. V.A.Lian Yuan pernah bertanya kepada seorang dokter, kenapa kita bisa sakit maag? Sebenarnya penyakit maag ada 2 macam : penyakit maag juga bisa ada karena telat makan dan satu lagi penyakit maag bukan disebabkan karena telat makan tapi karena terlalu banyak pikiran (stress). Karena terlalu stress, asam lambungnya ke-asamaan. Dokter juga mengatakan semua jenis penyakit berawal dari maag. Contohnya penyakit lever bisa juga bisa disebabkan karena maag yang tidak diobati akhirnya levernya juga kena. Atau bisa juga terlalu kelelahan. Bila maag lama kelamaan juga bisa jadi laver. Bila laver tersebut tidak diobati, lama – lama laver tersebut jadi keras atau bengkak.

Karma itu di perbuat oleh diri sendiri. Untuk menghilangkan penyakit, selain minum obat kita juga harus visualisasi Mahaguru memberkati kita. Selain itu kita juga harus banyak melakukan ritual pertobatan dan banyak membaca mantra Vajrasattva “Om bei zha sa duo sha ma ya . . .” itu sangat penting. Selain itu juga anda mengatakan kepada para Buddha, Bodhisattva dan diri sendiri bahwa tidak akan berpikir seperti itu dan melakukan seperti itu lagi.

Ada satu kisah mengenai orang yang bervegetarian. Orang ini beranggapan bahwa tidak memakan daging berarti di dalam darahnya tidak mengalir darah kotor atau darahnya telah bersih dari daging. Darah kotor yang di maksud adalah darah orang yang mengkonsumsi daging. Suatu saat terkena penyakit yang diharuskan untuk melakukan penambahan darah, ia tidak mau karena menganggap darah yang akan masuk ke tubuhnya adalah darah orang yang mengkonsumsi daging selain kotor juga ingin melimpahkan dosa kepadanya. Orang demikian (tidak mau mengobati penyakitnya padahal bisa di obati) lambat laun hidupnya akan berakhir. Kenapa demikian? Orang yang demikian biasanya sama dengan orang yang membunuh dirinya sendiri dan orang yang membunuh dirinya sendiri bisa masuk neraka. Dosa yang di terima oleh orang yang bunuh diri lebih berat dari pada membunuh orang. Karena sama saja kita telah membunuh calon Buddha.

Sebuah cerita lagi mengenai orang yang selalu membaca sutra Saddharma Pundarika (普門品), selalu bervegetarian dan selalu berpikir mengenai Avalokitesvara akhirnya suatu hari dia memakai jubah seperti layaknya Avalokitesvara dan berjalan keluar rumah. Ketika orang tersebut keluar, ia merasa semua di dunia ini kotor, melihat orang di sekitar juga kotor dan hanya merasa dirinya lah yang paling bersih. Ada satu orang yang tidak sengaja memegang mukanya dan ia langsung menepisnya. Karena ia menganggap semua orang adalah kotor. Suatu hari, mara datang menjelma menjadi Avalokitesvara memberi petunjuk kepada dia. Mara mengatakan bahwa dia telah menjadi Avalokitesvara, sekarang ia sangat bersih. Mulai dari sekarang tidak perlu makan lagi, cukup mengkonsumsi buah – buahan. Maka ia tidak makan nasi dan hanya mengkonsumsi buah – buahan. Karena menganggap Avalokitesvara hanya makan buah saja dan akhirnya ia menjadi sakit. Kemudian Mara tersebut datang lagi dan mengatakan, “kamu sekarang semakin bersih, jika ingin bertambah bersih lagi kamu harus berpuasa.” Dan dia menurutinya sehingga dia akhirnya sakit dan terbaring lemas di ranjang. Karena merasa cemas akan keadaan dia, pihak keluarga menyuruhnya pergi ke dokter, tapi tidak di dengar karena beranggapan Avalokitesvara tidak memerlukan dokter. Lambat laun akhirnya dia pingsan. Dan dibawa ke rumah sakit. Di rumah sakit dokter menyiramnya dengan air dan akhirnya dia terbangun dan kemudian diberikan penjelasan. Ternyata ia masih takut mati juga, akhirnya ia mau mengkonsumsi makanan lagi dan kembali normal walaupun kondisi badannya sudah rusak.

Makanya Mahaguru pernah berkata “Bila berlatih diri, kita jangan dengan mudah mengatakan telah melihat Avalokitesvara. Karena bisa saja itu adalah Mara yang menjelama dari hati kita menjadi wujud avalokitesvara.” V.A.Lian Yuan juga mengatakan apabila kita memang melatih diri dengan benar, dan melihat Avalokitesvara maka diri kita pasti akan menjadi lebih teguh (Dao Xin Jian Ku), kepercayaan terhadap agama akan meningkat dan rejeki berlimpah.

Upacara berjalan dengan sukses dan sempurna, terima kasih kepada seluruh umat yang telah berpartisipasi dan mendukung suksesnya Upacara ini. Semoga Maha Guru dan para Buddha Bodhisattva selalu memberkati anda dan keluarga.

Semoga Maha Guru selalu memutar roda dharma.

Om Mani Padme Hum.

Leave a comment

Your comment