Makna Abhiseka
Makna Abhiseka
Dalam Tantrayana abhiseka sangat penting. Secara umum boleh dikatakan, Mahayana (ajaran wyakta, eksoteris) tidak mengenal abhiseka. Mengapa abhiseka sangat penting dalam Tantrayana (ajaran guhya, esoteris)? Sebab utamanya adalah dalam hal bijaksara. Waktu Acarya memberi abhiseka kepada anda, harus membayangkan bijaksara Buddha atau Bodhisattva tertentu ditransfer ke dalam hati anda. Artinya benih Buddha telah ditanam di dalam kesadaran anda, di dalam alaya-widnyana (kesadaran kedelapan) anda. Oleh karena itu, bijaksara ini penting sekali. Adanya abhiseka dalam Tantrayana disebabkan oleh perlunya menanam benih Buddha atau Yidam tertentu ke dalam kesadaran anda. Kelak kalau memberi abhiseka kepada orang lain, harus membayangkan bijaksara tertentu, yang berwarna, masuk kedalam hati orang itu, membuat benih ini berdiam dalam hati siswa bersangkutan. Karena merupakan benih, sehingga dapat bertunas, kemudian tumbuh menjadi sebatang pohon. Oleh karena itu, bijaksara sangat penting dalam Tantrayana, yang kemudian diubah menjadi sebatang pohon pelindung.
Di dalam setiap mandala, pasti ada sebatang pohon. Yidam (Istadewata) berada dipusat, yang tertinggi adalah Wajradhara, semua Dharmapala ada dibawahnya, membentuk sebatang pohon. Yang penting adalah benih berubah menjadi sekuntum bunga teratai, di tengah – tengah bunga ada bijaksara, kemudian dari bijaksara ini muncul sebatang pohon.
Jadi, abhiseka Tantrayana adalah memasukkan bijaksara ke dalam alaya-widnyana. Di dalam Mahayana, anda boleh belajar atau berlatih tanpa perlu berguru atau sejenisnya. Di dalam Tantrayana, yang terpenting adalah menempatkan benih bijaksara Yidam pada hati anda, inilah makna abhiseka.
Baca kelanjutannya dan download di situs Vihara
Sumber:
Wajragarbha(1), diperbanyak oleh Yayasan Buddha Tantra Mahayana Indonesia. (Upadesa 21 Juni 1990) Compilled by: VVBS web team