Kunci dari Bersarana
Kunci dari Bersarana
Makna sarana adalah sandaran, perlindungan. Dalam Tantrayana ada Catur Sarana yakni bersarana kepada Vajra Acarya, bersarana kepada Buddha, bersarana kepada Dharma dan bersarana kepada Sanggha.
Kata Namo juga diartikan sebagai bersarana. Catur Sarana itu adalah :
南無古魯貝。 南無不打耶。 南無達摩耶。 南無僧伽耶。
Na mo gu lu bei. Na mo bu da ye. Na mo da mo ye. Na mo seng qie ye.
Namo Gurubhyah. Namo Buddhaya. Namo Dharmaya. Namo SangghayaMengapa harus bersarana? Karena setelah bersarana barulah ada guru yang mengajari anda Buddhadharma. Tanpa guru yang mengajarkan Dharma, latihan tak dapat dimulai. Dalam aliran Zen, Tantra dan Winaya, peranan guru sangat penting. Dalam aliran Zen, guru yang mengesahkan pencapaian. Dalam aliran Winaya, guru yang mengajarkan Winaya. Sedangkan dalam aliran Tantra, guru yang menurunkan (transmisi) Dharma. Aliran Tantra Tibet menempatkan Vajra Acarya dalam kedudukan yang sangat penting, sangat mengutamakan silsilah transmisi. Dari Dorje Chang (Wajradhara) sampai Mula Acarya yang mengajarkan Dharma, merupakan akar dari semua akar.
Saya beranggapan, hal yang paling mendasar dari bersarana adalah keyakinan. Keyakinan adalah awal dari semuanya. Sesuai dengan ungkapan “keyakinan adalah sumber Sang Jalan dan induk semua kebajikan, dapat menumbuhkan semua Dharma yang luhur, dapat melenyapkan segala keragu-raguan, menuntun menuju Sang Jalan yang tiada taranya.”
Baca kelanjutannya dan download di situs Vihara
Sumber:
Wajragarbha(1), diperbanyak oleh Yayasan Buddha Tantra Mahayana Indonesia. (diterjemahkan dari buku “Satyabuddha Dharmatidharma” yang diterbitkan pada bulan Maret 1988) Compilled by: VVBS web team