Liputan dan Dokumentasi Upacara Api Homa Pemberkahan dan Penyeberangan Ksitigarbha Bodhisattva 19 Agustus 2012 di VVBS Palembang

Temen – temen, Amituofo
Berikut ini adalah Video Dokumentasi dari Upacara Api Homa Pemberkahan dan Penyeberangan Ksitigarbha Bodhisattva :

Liputannya adalah sebagai berikut :

Ulambana merupakan upacara pelimpahan jasa kepada orang tua atau leluhur baik yang masih hidup ataupun sudah meninggal dunia dan dilaksanakan pada bulan 7 imlek. Pelimpahan jasa berbuat baik atas nama orang tua atau leluhur sehingga dapat menolong mereka untuk terlahir ke alam yang lebih baik. Dalam hal ini, kita mengenang kembali semua jasa-jasa orang tua kita yang selama ini telah membesarkan kita, tidak hanya kepada orang tua kita yang telah meninggal dunia tapi juga kepada orang tua kita yang masih hidup. Sungguh karma baik yang luar biasa memupuk kebajikan dan melimpahkannya kepada orang tua kita.

Dalam rangka bulan 7 ulambana, Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya menyelenggarakan Upacara Api Homa Pemberkahan dan Penyeberangan Ksitigarbha Bodhisattva. Upacara kali ini berlangsung dengan sangat agung dan megah. Persembahan homa yang dipersiapkan sungguh banyak. Bunga, dupa, lilin, teh, buah, wijen, roti, susu dan persembahan lainnya dipersiapkan dalam jumlah yang besar. Dalam upacara ini, umat yang hadir tidak lupa untuk mendaftarkan keluarga mereka baik yang telah meninggal maupun yang telah hidup selain itu, umat yang tidak dapat hadir juga bisa berpartisipasi yaitu melalui website VVBS dengan download formulir pemberkahan atau formulir bardo atau formulir homa kemudian admin VVBS akan memproses formulir – formulir tersebut. Kesempatan ini sungguh luar biasa bisa mendaftarkannya dalam Upacara di bulan 7. Selain partisipasi melalui formulir, beberapa umat juga membeli kertas sembayang, kertas mantra, teratai dan baju yang terbuat dari kertas mantra, dll untuk diberikan kepada leluhur mereka.

Upacara ini diawali dengan prosesi penjemputan rombongan Vajra Acarya yang diiringi dengan mantra Padmakumara, Sesampainya V.A Lian Yuan di Bhaktisala, Beliau langsung mempersembahkan dupa. Setelah naskah doa selesai dibacakan, V.A Lian Yuan memberkati naskah doa, nama – nama donatur dan formulir pemberkatan. Melafalkan mantra pembersihan hingga mantra Padmakumara untuk memohon pemberkatan Silsilah dari Mahaguru.

mudra dan aksara KsitigarbhaMemasuki tahap inti yaitu visualisasi Yidam. Mudra dan aksara dari Ksitigarbha bisa lihat di samping. Bervisualisasi Di atas samudera, langit cerah tak berawan, cakra chandra terbit dari permukaan samudera dan di tengahnya terdapat bijaksara HA berwarna kuning, memancarkan cahaya putih yang terang benderang. Bijaksara HA yang berada di tengah cakra chandra berputar, berubah menjadi sesosok Ksitigarbha Bodhisattva yang mengenakan mahkota Panca Buddha, berpakaian Kasaya, berbadan putih, kedua tangan-Nya menopang mutiara (ranta-mani), duduk di padmasana. Kemudian bervisualisasi ratna-mani bercahaya, membusur mengabhiseka sadhaka dari ubun-ubun, sekujur tubuh sadhaka menjadi bersih dan suci. Mantra Ksitigarbha yaitu 嗡。哈哈哈。微三摩耶。梭哈。Om. ha ha ha. wei san mo ye. suo ha.

Setelah itu mempersilahkan V.A Lian Yuan untuk menempati Kursi Dharma Puja Api Homa. Barisan pembawa persembahan telah siap berbaris untuk membawa persembahan dari V.A Lian Yuan ke Tungku Homa. Karena Homa kali ini adalah versi Tibet, maka tungku puja api homa tersusun dari batu bata dan terletak di luar gedung Vihara. Mantra Ksitigarbha mengiringi prosesi puja api homa.

Selesai prosesi puja api homa, V.A Lian Yuan memberkati altar Dirgahayu dan altar leluhur setelah itu kembali ke ruang Bhaktisala.

Selesai upacara, V.A Lian Yuan menyampaikan ceramah Beliau. Intinya adalah di bulan 7 imlek kita membalas budi atau jasa dari leluhur kita sangat penting. Pada Zaman Sakyamuni Buddha, ketika Beliau berjalan bersama murid – murid-Nya, Beliau melihat ada seonggok tulang manusia yang tidak tahu identitas dari tulang tersebut. Kemudian Sakyamuni Buddha bersujud kepada tulang tersebut, semua murid-Nya menjadi terkejut. Kemudian Ananda bertanya kepada Sakyamuni Buddha mengapa Beliau bersujud kepada tulang yang tidak tahu identitasnya. Kemudian Sakyamuni Buddha mengatakan bahwa seonggok tulang tersebut berjodoh dengan Beliau karena sebelum dia menjadi seonggok tulang, sebelum dia lahir, dia pernah menjadi orang tua saya. Sehingga sudah kewajiban saya untuk mendoakan dia, semoga dapat terlahir di Sukhavatiloka. Maka terciptalah sutra Balas Budi orang tua, bagaimana cara membalas Budi Orang Tua.

Bila kita melihat ada orang yang meninggal kita harus mendoakan orang tersebut. Sang Buddha mengajarkan kita agar berwelas asih. Sang Buddha juga mengajarkan kita untuk membalas budi orang tua kita, baik beliau sudah meninggal ataupun masih hidup. Bila beliau sudah meninggal kita wajib untuk mendoakan mereka atau memberikan yang terbaik untuk mendoakan mereka agar mereka bisa terlahir di alam yang lebih baik. Bila kita tidak menghormati orang tua kita sendiri, bagaimana kita dapat menghormati orang lain.

Saat melakukan ritual sembayang, ada orang yang membakar kertas sembayang atau membakar uang kertas, dll. Ada yang bilang bahwa itu hanya buang uang saja, kenapa harus seperti itu. Kita tidak boleh meremehkan hal itu, karena hal itu mempunyai kekuatan. Seperti dalam ritual penyeberangan terdapat tiket kapal, pernah ada umat yang bermimpi bahwa leluhurnya minta untuk dibelikan tiket kapal, atau bagi yang mendaftarkan leluhurnya di altar Ksitigarbha (Di zang dian/地藏殿) ada yang bermimpi bahwa leluhur mereka tinggal di apartemen, altar Ksitigarbha itu lah apartemennya.

V.A Lian Yuan juga mengajarkan kita, bila badan kita tidak sehat, dan kita sudah berobat masih belum sembuh juga. Anda beli kertas mantra (Qi Fo Jin) kemudian di altar memohon kepada pada Buddha, Mahaguru dan Maha Dewi Yao Chi “murid dengan nama xxxx hari ini memohon kepada Maha Dewi Yao Chi agar badan kita bisa sehat / memohon kesehatan” Kemudian kertas mantra itu di gosok ke badan kita, tidak perlu melepaskan kemasannya. Setelah itu kertas mantra tersebut di bakar sambil melafalkan mantra Padmakumara. Percaya atau tidak itu tergantung kita sendiri.

Upacara telah selesai dengan sukses dan sempurna. Terima kasih kepada temen – temen yang telah berpartisipasi dan mendukung suksesnya upacara ini. Semoga kita semua selalu diberkati oleh Mahaguru dan para Buddha Bodhisattva serta mendapat perlindungan dari Dharmapala dan Makhluk Suci lainnya.

Informasi terkait :
* Sutra Ksitigarbha Bodhisattva BAb Awal : https://www.shenlun.org/sutra/sutra-ksitigarbha-bab-awal/
* Sutra Ksitigarbha Bodhisattva BAb Tengah : https://www.shenlun.org/sutra/sutra-ksitigarbha-bab-tengah/
* Sutra Ksitigarbha Bodhisattva BAb Akhir : https://www.shenlun.org/sutra/sutra-ksitigarbha-bab-akhir/
* Penyalinan Sutra Ksitigarbha Bab Awal : https://www.shenlun.org/salin-sutra/penyalinan-sutra-ksitigarbha-bodhisattva-bab-awal/
* Penyalinan Sutra Ksitigarbha Bab Tengah : https://www.shenlun.org/salin-sutra/penyalinan-sutra-ksitigarbha-bodhisattva-bab-tengah/
* Penyalinan Sutra Ksitigarbha Bab Akhir : https://www.shenlun.org/salin-sutra/penyalinan-sutra-ksitigarbha-bodhisattva-bab-akhir/
* Mantra Ksitigarbha : https://www.shenlun.org/mantra/mantra-ksitigarbha/
* Screen Saver Ksitigarbha : https://www.shenlun.org/multimedia/gratis-screen-saver-ksitigarbha/
* Tata Ritual Sadhana Ksitigarbha Bodhisattva : https://www.shenlun.org/liturgi/tata-ritual-sadhana-ksitigarbha-bodhisattva/

*Temukan informasi menarik lainnya di https://www.shenlun.org dan http://blog.shenlun.org

Om Mani Padme Hum.

Leave a comment

Your comment