HOMA (Bagian VI): Bahan Persembahan Homa

Majalah dharma talk edisi November 2012 telah terbit dalam versi electronic dan dapat di baca dan download selengkapnya di : https://www.shenlun.org/dharma-talk/2012/november/. Berikut ini salah satu artikel yang berjudul HOMA (Bagian VI): Bahan Persembahan Homa dari Majalah dharma talk edisi November 2012


HOMA (Bagian VI): Bahan Persembahan Homa

Ini adalah ceramah saya yang ke 6 tentang puja api homa. Banyak jenis barang persembahkan dalam upacara homa. Beberapa siswa pernah bertanya kepada saya, “Apakah bahan persembahan yang terbaik?”

Jawaban saya selalu, “Apa yang anda paling suka.” Banyak orang mengira bahwa bahan persembahan yang terbaik adalah yang paling disukai para Buddha dan Bodhisattva. Tapi, itu mudah dibicarakan, sulit untuk dilaksanakan. Apakah yang paling disukai para Buddha? Tak ada yang tahu jawaban nya. Karena para Buddha demikian tinggi tingkat nya, mereka tidak akan terpengaruh atau terbuai oleh barang-barang yang dipersembahkan. Bagi mereka, tak ada bedanya apakah kita mempersembahkan buah, baju, mobil, atau rumah. Jadi, cara terbaik adalah mentaati doktrin Tantra untuk mempersembahkan barang yang paling kita sukai.

Karena para Buddha tidak mempunyai kebutuhan materi, asalkan kita senang, mereka juga akan senang. Sebagai hasilnya, yoga (kontak batin) tercapai. Inilah cara Tantrayana. Pendek kata, apapun yang kita suka, maka para Buddha juga suka.

Arak dan parfum adalah 2 barang istimewa yang digunakan dalam puja api homa di aliran Satyabuddha kita ini.

Banyak orang heran mengapa arak digunakan karena umat Buddha diajarkan untuk mentaati sila tidak minum arak. Sebagai siswa Satyabuddhagama, kita harus mentaati sila yang sama. Saya masih memberikan pengecualian kepada mereka yang minum tonik untuk kesehatan sebelum tidur di malam hari karena ini lebih banyak gunanya dari pada buruknya.

Mengapa kita perlu berusaha menghindar minum arak? Karena setelah minum, orang biasanya kehilangan penguasaan diri dan mulai melakukan hal-hal yang mereka akan sesali dikemudian hari. Bila tindakan minum itu adalah demi untuk meningkatkan sirkulasi darah, maka kita sebenarnya sedang minum nektar dan bukan arak.

Dalam hidup ini, banyak hal adalah baik dan buruk pada saat yang sama. Minum adalah salah satu hal tersebut. Minum arak sekedarnya baik untuk kesehatan. Minum arak berlebihan tidak baik untuk kesehatan.

Menyadari bahwa banyak orang suka minum arak secara berlebihan dan biasanya lalu lepas kontrol terhadap diri sendiri, maka Sakyamuni Buddha membuat ini sebagai salah satu dari pancasila yang harus ditaati oleh semua siswanya.

Sewaktu kita mempersembahkan arak kepada para Dharmapala, kita mengharapkan supaya setelah menerima arak kita (sebagai simbol dari nektar), mereka akan penuh dengan semangat dan bergerak lebih cepat dalam memenuhi keinginan kita. Dengan demikian, doa kita akan terkabulkan dengan cepat. Itulah alasannya mengapa arak dipersembahkan dalam puja api homa. Biarlah saya ulangi lagi. Para siswa Satyabuddhagama harus menghindar dari tindakan minum arak yang berlebihan. Begitu melewati batas, maka itu dianggap sebagai pelanggaran Sila. Pengecualiannya adalah ketika arak diminum untuk alasan kesehatan seperti misalnya melancarkan peredaran darah.

Barang unik lain yang dipersembahkan adalah parfum. Banyak orang juga heran mengapa kita harus menyemprotkan parfum? Setiap kali saya melaksanakan puja api homa, saya akan berkata seperti ini, “Semoga parfum yang saya persembahkan (sebagai lambang kesucian) memberikan kebahagiaan kepada semua makhluk suci, para dakini, dan para dewa. Sewaktu mereka senang, saya pun senang!” Disamping kedua barang diatas, kita juga bisa mempersembahkan air dan susu. Susu tidak boleh dimasukkan ke dalam tungku karena bisa memadamkan api. Tuangkan saja di dekat tungku.

Barang-barang lain yang kita bisa persembahkan termasuk gandum, mustard, sesame, susu, dupa, bunga, lilin, teh, dan buah. Kalau mau, kita juga bisa mempersembahkan pakaian. Setelah dibakar, persembahan simbolis ini bisa berubah menjadi pakaian untuk di pakai para makhluk suci. Kita mempersembahkan barang-barang yang kita suka sehingga para Buddha dan Bodhisattva menjadi senang dan mengabulkan permohonan kita dengan cepat.

Bahan-bahan berikut ini mempunyai makna-makna sebagai berikut:
Arak : Dharmapala harus memenuhi permintaan kita dengan segera.
Parfum : Kesucian.
Dupa : Negri Buddha yang agung dan berwibawa.
Daun Teh : Kita dapat mencicipi Rasa Dharma.
Biskuit : Sambara (modal) sehingga para insan bebas dari kelaparan.
Air : Penolakan malapetaka dan Membersihkan pikiran insan.
Api : Ada banyak makanan untuk dimakan.
Baju : Berlimpahan sambara (modal), selalu tersedia pakaian.

Ingatlah bahwa sangat baik untuk memberi persembahan, terutama sekali kalau dilaksanakan dengan setulus hati. Siapa tahu, kita bisa langsung mencapai yoga dengan sang makhluk suci.

Jadi, puja api homa dianggap sebagai metode terbaik untuk mengundang turunnya para Buddha dan Bodhisattva.

Demikian untuk hari ini.

Om Mani Padme Hum.

Dalam majalah dharma talk ini berisi penjelasan mengenai:

    • * HOMA (Bagian VI): Bahan Persembahan Homa – Banyak jenis barang persembahkan dalam upacara homa. Beberapa siswa pernah bertanya kepada saya, “Apakah bahan persembahan yang terbaik?” Jawaban saya selalu, “Apa yang anda paling suka.” Banyak orang mengira bahwa bahan persembahan yang terbaik adalah yang paling disukai para Buddha dan Bodhisattva. Tapi, itu mudah dibicarakan, sulit untuk dilaksanakan. Apakah yang paling disukai para Buddha? Tak ada yang tahu jawaban nya.
    • * Pesan Bhiksu Liao Ming – Beliau khusus berpesan pada saya, kata-kata yang sangat penting, Beliau berkata: “Mengingat kesinambungan nadi Dharma pembabaran Dharma, jauhilah polutan massa, juga supaya diri sendiri tidak terluka. Poin pertama, Anda harus menjauhi uang dan materi yang ekstrim sensitif, pembabaran Dharma Anda, dalam hal dana, hanya ada 1 kata, yaitu sukarela.”
    • * Pertanyaan Ke-6: Bagaimana Kehidupan Orang Yang Mencapai Pencerahan? – Saya berkata: sebelum mencapai pencerahan, apapun yang dilakukan, semua berkondisi. Sesudah mencapai pencerahan, apapun yang dilakukan, tak berkondisi. Tingkatan demikian hanya bisa dipahami oleh orang yang mencapai pencerahan dan menyaksikan kebenaran!
    • * Pertanyaan Ke-8: Orang yang Memahami Hati dan Menyaksikan Buddhata Jatuh Ke dalam Tumimbal Lahir? – Di dalam “Sutra Jataka” Sang Buddha, menceritakan jalan Bodhisattva selama 500 kehidupan, tumimbal lahir dari satu kehidupan ke kehidupan lainnya, semua membangkitkan Bodhicitta dan menyelamatkan para insan, kadang-kadang di alam neraka, kadang-kadang di alam hewan, kadang-kadang di alam setan kelaparan, di alam manapun, semua menyelamatkan dan menyeberangkan insan dengan Bodhicitta seorang Bodhisattva!
    • * Belajar Tantra Harus Mengerti Bagaimana Menjapa Mantra – Kita belajar Tantra, harus mengerti bagaimana menjapa mantra, Anda belajar mantra, hari ini Mahaguru memberitahu Anda sebuah kunci dari japa mantra, mantra biasanya dimulai dari “OM”, “OM” dan “NAMO” boleh dijadikan awal dari mantra. “OM” sebagian besar adalah awal dari mantra Tantra Tibet, “NAMO” biasanya adalah awal dari mantra Tantra Timur.
    • * Pertanyaan Ke-16: Apa Bedanya Ramalan Dewata dan Ramalan Nasib? – Jawaban saya: ramalan nasib dan ramalan dewata, keduanya adalah “kesaktian mengandalkan”.
    • * Pertanyaan Ke-23: Apakah Cenayang Pembawaan Lahir Bisa Dipercaya? – Cenayang pembawaan lahir, memang ada. Itu merupakan sebab-musabab karma dari tumimbal lahir yang terdahulu. Namun, apakah Anda tahu ia mampu kontak dengan roh apa?
    • * Melindungi Sila Ibarat Melindungi Mata – Kita menekuni Sadhana Tantra, sila sangat keras. Pernah ada guru sesepuh berkata, “Anda harus melindungi sila ibarat melindungi mata.” Melindungi Sila ibarat melindungi mata. Karena, jika Anda tidak ada sila, mata pun buta.
    • * 依般若波羅密多故,心無窒礙

Terima Kasih atas dukungan dan doanya.
=======================================================================================================

Bagi temen temen sedharma yang ingin mendapatkan hard copy majalah dharma talk dapat mengisi formulir berlangganan majalah dharma talk yang dapat di https://www.shenlun.org/dharma-talk

Bagi temen temen sedharma yang berminat menjadi donatur dharma talk , dapat  mengisi formulir donatur dharma talk yang dapat di peroleh di sini dan mengirimkan kembali ke redaksi Dharma Talk melalui email, post atau fax vihara.

Majalah Dharma talk juga menerima :

      • * Pemasangan kolum sutra atau mantra -Untuk informasi lebih lanjut mengenai setting, ukuran, tipe kolom mantra dan sutra dapat menghubungi redaksi melalui email di [email protected] atau [email protected] untuk keterangan lebih lanjut
      • * Pemasangan iklan. Iklan yang terpasang di dalam Majalah Talk akan di baca dan di lihat hampir semua umat zhen fo zong dan orang yang berjodoh di seluruh Indonesia, karena majalah ini di bagi bagikan ke berbagai wilayah indonesia dan beberapa kota di negara Malaysia.

Selain dari beberapa cara yang telah di jelaskan di atas, Majalah dharma talk juga membuka cara lain bagi temen temen yang berminat untuk membantu upaya redaksi melakukan penyampaian dharma dengan:

      • * Berpartisipasi dalam tim Dharma Talk
      • * Mengirimkan cerita pengalaman kontak batin yang di alami
      • * Mengirimkan cerita yang mengandung Dharma yang berkesan
      • * Mengirimkan Foto/Gambar unik yang berhubungan dengan Budha Dharma

Redaksi Majalah Dharma Talk
Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya (聖輪雷藏寺)
Jalan sayangan Lrg. Rumah Kuning Lama No. 619 Palembang
Telp. (0711) 350 798 Fax. (0711) 320 124
Email: [email protected]
Website: https://www.shenlun.org
Blog : http://blog.shenlun.org
Facebook: http://www.facebook.com/ViharaVajraBhumiSriwijaya
Youtube: http://www.youtube.com/j1ngen

Leave a comment

Your comment