Dan juga selain tata ritual, vihara Vajra Bhumi Sriwijaya juga telah menyediakan sutra dan mantra yang dapat shixiong shijie download. Ikuti link ini Download Sutra , Download Mantra .
Tanggal 12 September 2011 (Bulan 8 tanggal 15 Imlek) merupakan hari Festival Kue Bulan atau Festival Pertengahan Musim Gugur (Mid-Autumn Festival) yang tidak akan terlewatkan oleh semua masyarakat Tionghoa. Tepat pada tanggal ini, bentuk bulan dalam keadaan penuh. Perayaan ini umumnya jatuh pada pertengahan musim panas, berdekatan dengan titik ekuinox utara yaitu titik di mana rentang waktu antara siang dan malam adalah sejajar. Ini adalah sekali dalam kurun waktu satu tahun bulan menampakkan diri sangat dekat dengan planet bumi, berdampingan dengan batas langit dan bersinar kemerahan yang mana melambangkan bersatunya pria (matahari) dan perempuan (bulan), seperti Yin dan Yang dalam tradisi Tiongkok. Perayaan ini intinya adalah puji syukur akan datangnya musim bertanam, awal dari kerja keras dan harapan berhasil dengan panen yang bagus. Pada malam ini bulan purnama akan sangat terang dan indah. Biasanya anggota keluarga berkumpul sambil menikmati kue bulan. Kue bulan tradisional berbentuk bulat, seperti bulatnya purnama yang melambangkan kebulatan dan keutuhan. Zaman sekarang banyak sekali variasi bentuk dan rasa dalam kemasan yang sangat indah.
Senin, 12 September 2011 pukul 19.00 WIB, Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya menyelenggarakan Upacara Api Homa Pemberkahan Bhaisajyaguru Buddha (南無藥師琉璃光如來息災祈福護摩火供大法會). Upacara ini dipimpin oleh V.A Lian Yuan dan di dampingi oleh para Bhikkhu Lhama dan Pandita Lokapalasraya.
Sekali waktu, ada seorang murid saya bertanya, “apa yang harus di lakukan jika dirumah sering mendapat gangguan?” Saya menjawab, “lakukanlah sima-bandhana.” “bagaimana menyucikan mandala?” “lakukan sima-bandhana”, jawab saya. Dalam Tantra Satyabuddha, Sima-bandhana ada lima jenis: 1. sima-bandhana Tanah – disebut juga pasak-vajra. Pasak ditanam ke dalam bumi. Pasak vajra ini di tanam di cakra emas atau cakra air. 2. sima-bandhana Empat Penjuru – disebut juga dinding vajra. Dinding didirikan di empat penjuru bumi. 3. sima-bandhana Angkasa – disebut juga jala vajra. Jala vajra dibentangkan di angkasa, dan pangkal jala berada di atas mandala. 4. sima-bandhana Nyala Api – disebut juga api vajra. Jala vajra dilingkupi dengan api luar dan api dalam. 5. sima-bandhana Mahasamaya – disebut juga mahawajramudra (mudra vajra raksasa). Sima-bandhana ini merupakan sima-bandhana rangkuman, dilakukan dengan mudra dan mantra (Widya).
Sima-bandhana mempunyai makna menolak keburukan dan memelihara kebaikan. Memberikan pemisahan antara sesat dan cerah, baik dan buruk, merupakan cara untuk menangkal kejahatan dan mempertahankan keluhuran. Misalnya dengan sima-bandhana nyala api, gangguan Mara jahat dapat dihilangkan.
Cara untuk melakukan mahanamaskara adalah : bayangkan Acarya dan Sang Triratna berada di depan. Mudra diterakan di dahi, ada cahaya putig menyinari dahi (semua karma jasmani menjadi suci murni). Kemudian mudra diterakan di leher, ada cahaya merah menyinari leher (semua karma ucapan menjadi suci murni). Lalu mudra diterakan di ulu hati, ada cahaya biru menyinari ulu hati (semua karma pikiran menjadi suci murni). Setelah kaya-wak-citta (jasmani-ucapan-pikiran) telah disucikan, mudra kembali menyentuh dahi kemudian dilerai, lalu bersujud di lantai. Bisa bersujud dengan cara MAHANAMASKARA YANG MENELUNGKUPKAN SELURUH TUBUH DI LANTAI gaya Tibet atau MAHANAMASKARA PANCAMANDALA atau MAHANAMASKARA VISUALISASI.