Browser anda memerlukan flash player di atas versi 8.00 untuk view dokumen berikut ini dgn baik. Dapatkan flash player untuk browser anda secara gratis dari adobe flash player website
Temen – temen, berikut ini adalah dokumentasi Upacara Api Homa Pemberkahan Avalokitesvara Bodhisattva
Pada tanggal 30 Juli 2010, Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya menyelenggarakan Upacara api homa Pemberkahan Avalokitesvara Bodhisattva untuk memperingati hari suci Avalokitesvara Bodhisattva. Acara tersebut di pimpin oleh V.A.Lian Yuan, di dampingi para Bhikkhu Lhama dan Pandita lokapalasraya. Sebelum upacara ini di mulai, umat – umat yang hadir sibuk menulis kayu homa.
Majalah dharma talk edisi September 2008 telah terbit dalam versi electronic dan dapat di baca dan download selengkapnya di : https://www.shenlun.org/dharma-talk/2008/september/ Berikut ini salah satu artikel yang berjudul Maha Guru Menjawab Pertanyaan Siswa : Mengapa Kita Harus Pergi ke Surga Sukhavatiloka Barat? dari Majalah Dharma Talk edisi September 2008
Mulacarya Zhenfozong, Y.M. Buddha Hidup Lian Sheng memimpin langsung Homa Yamantaka di Rainbow Villa. Hari itu turun hujan gerimis, terkesan seperti amrta yang turun dari langit, membasahi bumi. Di seberang tampak pinggang gunung yang dikelilingi oleh kabut putih, membuat villa ini lebih pantas dijuluki sebagai surga dunia. Acarya Lian Yin, Acarya Lianhua Dehui, Acarya Lian Jie, Acarya Lian Ning, Acarya Lian Wang dan para Dharmacarya, Lama, serta umat-umat dari Seattle, Kanada, dan sekitarnya menyukai keheningan dan keindahan villa ini, mereka bahkan lebih haus lagi dengan petuah Dharma amrta yang dicurahkan oleh Mahaguru, sehingga mereka pun beramai-ramai mendukung upacara ini dengan sukacita. Homa berlangsung di tengah suara mantra yang bergemuruh dahsyat, api homa membara-bara. Mahaguru dan Yamantaka bersatu, wajah Mahaguru menampilkan wujud Vajra, tangan membentuk mudra Vajra, guna menyucikan karma keserakahan, kebencian, dan kebodohan para siswa. Semua orang pun hanyut di dalam sukha- Dharma.
Majalah dharma talk edisi Oktober 2008 telah terbit dalam versi electronic dan dapat di baca dan download selengkapnya di : https://www.shenlun.org/dharma-talk/2008/oktober/ Berikut ini salah satu artikel yang berjudul Mantra Sataksara Vajrasattva dari Majalah dharma talk edisi Oktober 2008
Mantra Sataksara adalah sadhana wajib bagi sadhaka. Sadhana Vajrasattva yang terdapat dalam Catur Prayoga adalah sarana yang mendasar untuk mengikis karma buruk. Vajrasattva adalah pewaris Dharma dari semua Buddha yang Mantra Sataksara-Nya dapat mengikis habis semua karma buruk yang terkumpul dalam kehidupan-kehidupan sebelumnya. Maha Guru suatu ketika mengajarkan kita, “Dengan menjapa Mantra Sataksara pada tahap akhir puja bhakti, semua kesalahan atau kelalaian yang dibuat selama berpuja bhakti akan diperbaiki dan disempurnakan, bagaikan pancaran cahaya dari bulan purnama. Seseorang akan dimaafkan oleh para Buddha dan Bodhisattva. Penjapaan mantra ini secara teratur memberikan makna pertobatan, pelenyapan karma buruk, meluruskan pikiran yang tersesat secara menghentikan pikiran sesat sejak awal, menghancurkan semua kekhawatiran, menundukkan mara dan kejahatan serta menyebabkan semua mara dan kejahatan hilang, meningkatkan pahala dan kebijakan seseorang.”
Om Mani Padme Hum! Saudara saudari se-dharma yang berbahagia.
Setiap tahun pada bulan 7 imlek, semua orang pasti sembayang para leluhurnya. Semua umat Buddha pasti akan mengadakan Upacara Ulambana (Chao Du / Cio ko) karena pada Bulan 7 imlek ini adalah kesempatan kita untuk membantu leluhur kita yang telah meninggal agar mendapatkan pahala dan kesempatan terlahir di alam yang lebih baik. Kami mengajak saudara saudari se-dharma untuk bersama – sama mendaftarkan leluhur kita pada Upacara Penyeberangan yang akan diadakan oleh Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya pada tanggal 22 Agustus 2010. Upacara ini dipimpin oleh V.A Lian Yuan
Bagi saudara saudari se-dharma yang ingin mendaftarkan para leluhur, arwah penagih hutang, arwah janin, Dewa Bhumi, Makhluk yang pernah di bunuh baik secara sengaja maupun tidak sengaja, dll dalam upacara ini dapat langsung mengisi formulir penyeberangan dengan mengunjungi website www.shenlun.org bagian menu pendaftaran –> Bardo.
Majalah dharma talk edisi Agustus 2008 telah terbit dalam versi electronic dan dapat di baca dan download selengkapnya di : https://www.shenlun.org/dharma-talk/2008/agustus/ Berikut ini salah satu artikel yang berjudul Kebohongan Terbesar dari Majalah dharma talk edisi Agustus 2008
Di tengah samadhi di “Danau Daun” Saya bertemu seorang pria berkata pada orang lain, “Saya tahu tempatMahaguru menyepi dan bertapa, uang yang ingin kalian persembahkan, serahkan saja pada saya, saya bisa serahkan pada Mahaguru.”
Majalah dharma talk edisi Juli 2008 telah terbit dalam versi electronic dan dapat di baca dan download selengkapnya di : https://www.shenlun.org/dharma-talk/2008/juli/ Berikut ini salah satu artikel yang berjudul Bhagawati dari Majalah dharma talk edisi Juli 2008
Siswa saya yang bermarga Wang mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut: “Mahaguru, di vihara Tantra, saya melihat setiap pratima dari Vajra Vidyaraja, masing-masing memeluk sesosok Bhagawati, apa pengertian dari Bhagawati?””Di Vihara Karmayogi saya bertemu seorang pelayan rinpoche, pelayan ini adalah seorang wanita, lantas saya bertanya padanya bagaimana seharusnya saya memanggilnya? Ia menjawab seharusnya memanggilnya dengan sebutan Bhagawati. Benarkah bila saya memanggilnya Bhagawati?”
Om Mani Padme Hum! Pada hari Kamis, tanggal 29 Juli 2010 pukul 19.00 WIB, Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya menyelenggarakan upacara pertobatan Satya Buddha. (真佛寶懺法會) Upacara ini dipimpin oleh V.A Lian Yuan
Maha guru juga menjelaskan secara singkat inti dari pertobatan dan mengapa seorang sadhaka harus melaksanakan pertobatan. Informasi ini dapat di baca di halaman ini
Mulacarya Zhenfozong, Y.M. Buddha Hidup Lian Sheng memimpin langsung Homa Yamantaka di Rainbow Villa. Hari itu turun hujan gerimis, terkesan seperti amrta yang turun dari langit, membasahi bumi. Di seberang tampak pinggang gunung yang dikelilingi oleh kabut putih, membuat villa ini lebih pantas dijuluki sebagai surga dunia. Acarya Lian Yin, Acarya Lianhua Dehui, Acarya Lian Jie, Acarya Lian Ning, Acarya Lian Wang dan para Dharmacarya, Lama, serta umat-umat dari Seattle, Kanada, dan sekitarnya menyukai keheningan dan keindahan villa ini, mereka bahkan lebih haus lagi dengan petuah Dharma amrta yang dicurahkan oleh Mahaguru, sehingga mereka pun beramai-ramai mendukung upacara ini dengan sukacita. Homa berlangsung di tengah suara mantra yang bergemuruh dahsyat, api homa membara-bara. Mahaguru dan Yamantaka bersatu, wajah Mahaguru menampilkan wujud Vajra, tangan membentuk mudra Vajra, guna menyucikan karma keserakahan, kebencian, dan kebodohan para siswa. Semua orang pun hanyut di dalam sukha- Dharma.
Mantra Sataksara adalah sadhana wajib bagi sadhaka. Sadhana Vajrasattva yang terdapat dalam Catur Prayoga adalah sarana yang mendasar untuk mengikis karma buruk. Vajrasattva adalah pewaris Dharma dari semua Buddha yang Mantra Sataksara-Nya dapat mengikis habis semua karma buruk yang terkumpul dalam kehidupan-kehidupan sebelumnya. Maha Guru suatu ketika mengajarkan kita, “Dengan menjapa Mantra Sataksara pada tahap akhir puja bhakti, semua kesalahan atau kelalaian yang dibuat selama berpuja bhakti akan diperbaiki dan disempurnakan, bagaikan pancaran cahaya dari bulan purnama. Seseorang akan dimaafkan oleh para Buddha dan Bodhisattva. Penjapaan mantra ini secara teratur memberikan makna pertobatan, pelenyapan karma buruk, meluruskan pikiran yang tersesat secara menghentikan pikiran sesat sejak awal, menghancurkan semua kekhawatiran, menundukkan mara dan kejahatan serta menyebabkan semua mara dan kejahatan hilang, meningkatkan pahala dan kebijakan seseorang.”
Siswa saya yang bermarga Wang mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut: “Mahaguru, di vihara Tantra, saya melihat setiap pratima dari Vajra Vidyaraja, masing-masing memeluk sesosok Bhagawati, apa pengertian dari Bhagawati?””Di Vihara Karmayogi saya bertemu seorang pelayan rinpoche, pelayan ini adalah seorang wanita, lantas saya bertanya padanya bagaimana seharusnya saya memanggilnya? Ia menjawab seharusnya memanggilnya dengan sebutan Bhagawati. Benarkah bila saya memanggilnya Bhagawati?”
Om Mani Padme Hum!
