Melatih Pikiran

Majalah dharma talk edisi Januari 2013 telah terbit dalam versi electronic dan dapat di baca dan download selengkapnya di : https://www.shenlun.org/dharma-talk/2013/januari/. Berikut ini salah satu artikel yang berjudul Melatih Pikiran dari Majalah dharma talk edisi Januari 2013

Melatih pikiran

Hanya Budhisme dan Taoisme yang mengajarkan orang untuk menjadi seorang Buddha dan dewa dengan usaha mereka sendiri. Dalam hal ini, ke-Buddhaan dan ke-Dewaan dicapai dengan usaha sendiri melatih pikiran, bukan merupakan hadiah dari makhluk suci kepada orang yang beriman kepadanya. Bila anda melatih diri sampai menjadi Buddha atau dewa sehingga mendapat kemerdekaan penuh dan penguasaan diri, yaitu “penerangan”. Metode melatih pikiran merupakan Dharma agung yang sempurna. Saya menyebut metode pembinaan diri untuk mencapai penerangan sempurna ini sebagai “The Art of Meditation” atau “Meditasi for Luminosity”.

Surga Budhisme dilengkapi dengan 7 bahan berharga (emas, perak, lapis lazuli, kristal, agate, rubies, dan carnelian). Surga Taoisme mempunyai kota kumala dan istana merah dengan pintu gerbang yang tinggi megah. Surga-surga dan kota-kota kumala ini berada bukan hanya di tanag suci Buddha tetapi juga berada pada setiap orang. Tempat itu disebut “ling tai” oleh Budhis dan disebut “huang ting” oleh Taois. Tempat ini berada di wilayah wajah anda. Titik tengah diantara kedua alis tapi sedikit diatas alis. Titik tengah ini disebut “Hati langit”. Bila titik ini memancarkan sinar warna keemasan, maka orang tersebut telah mencapai pennerangan sempurna. (Mereka yang terlatih untuk melihat sinar harus berkonsentrasi melihat sinar yang terpancar dari titik ini.)

Bila sinar emas yang terpancar, maka orang itu adalah seorang rahib yang telah mencapai keberhasilan. Bila sinar merah yang terpancar, orang itu adalah orang suci. Sinar abu-abu berarti kenaasan atau ketidak beruntungan. Sinar hitam menunjukkan kejahatan atau tragedi besar. Bila sinar di titik ini terfokuskan, maka berarti anda telah mendapatkan kebenaran. Bila anda memiliki sinar kebijaksaaan Buddha terkonsentrasi disana, anda telah mejadi Buddha. Bila sinar di titik ini tidak terfokuskan dan terpencar, maka belum jelas apakah anda akan menjadi seorang Buddha atau Dewa. Bila sinar itu belum terfokuskan, roh anda masih belum terkonsentrasi dan belum mencapai ‘penguasaan diri’. Tanpa ‘penguasaan diri’ anda masih terikat pada lingkaran reinkarnasi yang berarti belum berhasil dan masih jauh dari kesucian.

Menyatukan “hati langit” dengan “hati alam semesta” berati membuat cakra dahi anda sejalan dengan ‘hati alam semesta’. Pada tingkat kulit/ dasar, yang dilakukan adalah menjalankan Pancasila dan 10 Perbuatan Kebajikan. Ajaran Kristen dan Katolik yang menganjurkan orang untuk berbuat kebajikan sebenarnya mengajarkan orang untuk bertingkah laku sesuai dengan ‘hati alam semesta’. Ini adalah yang harus dilakukan manusia secara minimal. Bila tidak mereka lakukan, mereka akan terlahir di alam binatang.

Namun, melatih ‘hati langit’ tidaklah semudah itu menjalankan Pancasila dan 10 Perbuatan Kebajikan. Melatih ‘ hati langit’ adalah melatih sifat kita yang berkaitan dengan keakuan, merupakan sadhana murni untuk ‘kembali pada pikiran nan satu dan melihat sifat asal diri sendiri dibawah bimbingan guru pewaris’. Sinar di cakra dahi itu merupakan akar kesucian dari anak (benih) Buddha. Titik sinar di cakra dahi ini bagaikan seorang kaisar yang duduk di singgasananya, dengan para menteri dan jenderal berdiri di samping kiri dan kanannya siap untuk menerima perintah tanpa ragu dari sang kaisar. Titik sinar di cakra dahi yang saya anjurkan kalian untuk latih adalah apa yang dikatakan dalam Sutra Surangama : “pikiran yang dimurnikan menjamin perjalanan ke surga.”

Setelah membaca ini, para pembaca yang berbakat akan sadar bahwa yang saya tulis ini adalah kebenaran. ‘The Art of Meditation’ mengandalkan titik sinar di cakra dahi ini untuk mencapai ke-Buddhaan. Jangan menyamakan titik sinar di cakra dahi ini dengan titik yang dibicarakan oleh aliran Xian Tian (Dewa Langit) di Taiwan. Titik sinar di cakra dahi ini terkonsentrasikan lewat upaya meditasi. Jadi sinar menetap di cakra dahi ini, tapi kekuatan konsentrasinya datang dari upaya meditasi. Ini juga disebut “Illumination of Quietitude’ ( Penerangan dari Ketenangan). Metode ini adalah mudra hati, baik yang muncul secara alamiah maupun secara dilatih, karena ia adalah sifat asal dan roh yang tak terlihat. Orang yang melatih metode ini akan menjadi sangat cerdas dan tenang.

Latihan sampai semua sinar roh itu naik keatas dan berkumpul di cakra dahi di satu titik. Rahasianya adalah mengvisualisasikan ‘hati langit’ dari matahari dan bulan.

Sinar emas di titik sentral itu adalah ‘diri sejati’ anda. Ketika ‘hati langit’ anda menyatu dengan ‘hati alam semesta’, anda menjadi seorang Buddha. Saya sadar bahwa kebanyakan manusia di dunia fana ini menganggap ‘kantong kulit’ (tubuh fisik)-nya hanya sebagai ‘diri sejati’ mereka. Sebenarnya ‘kantong kulit’ (tubuh fisik) ini hanyalah merupakan kombinasi dari berbagai unsur bumi. Bila tiba saatnya, tubuh fisik ini kembali ke bumi (mati). Majikan yang sesungguhnya adalah roh anda, yang ber-reinkarnasidari satu alam ke alam lain. Dalam satu saat, roh anda menjadi manusia, lalu dalam kehidupan selanjutnya, bisa menjadi babi atau ular atau burung. Lingkaran reinkarnasi ini terus berlanjut di 6 alam kehidupan. Itu sebabnya saya ingin para pembaca mengerti bahwa tubuh fisik manusia hanyalah sementara dan ilusi belaka. Kita harus melihat apa yang didalam ‘kantong kulit’ (tubuh fisik) ini dan mulai melatih diri sehingga menemukan diri sejatinya.

Begitu ke ‘6 Harmoni’ dijadikan satu, ‘hati langit’ akan memancarkan cahaya, dan ‘sifat asal’ diri anda akan muncul. Itulah ‘Aku Sejati’ anda. ‘Aku Sejati’ anda adalah Buddha. ‘Sifat Sejati’ anda adalah Tuhan. Janganlah dibutakan oleh ke 6 indra, ke 6 ojek sensasi, atau ke 8 Kesadaran, sehingga anda melupakan ‘sifat asal’ diri anda itu.

Saya mempunyai sebuah potret (foto) diri saya yang mana dahi saya dikelilingi oleh sinar emas yang sangat kuat yang memancar sampai jauh dari titik pusat.Foto ini adalah hasil potretan dari Dr. Xia Yong-han dari New York. Biasanya sinar seperti itu tak terlihat, tapi muncul ketika saya berkonsentrasi di depan kamera. ‘Aku Sejati’ memunculkan dirinya dengan sinar emas memancar dari titik sentral ketika mata kita melihat kekosongan, telinga kita tidak mendengar apapun, hidung kita mencium apapun, lidah kita tidak merasakan apapun, kulit kita tidak menyentuh apapun, tidak memikirkan pikiran-pikiran yang tidak sehat, tidak membuat perbedaan-perbedaan, apakah itu antara cinta dan benci, tanpa memiliki atau membuang, menganggap segala sesuatunya sebagai sama. Jaman sekarang adalah jaman akhir Dharma. Banyak aliran agama bermunculan, bahkan di kalangan Kristen dan Katolik. Banyak dari aliran baru ini mempunyai doktrin yang tidak masuk di akal. Juga banyak terdapat ‘ajaran cabang’ (ajaran sampingan) didalam Budhsime dan Taoisme. Sebagian orang melibatkan diri dalam pembicaraan dan diskusi kosong mengenai doktrin Budhisme tanpa mencapai keberhasilan apapun dalam ‘praktek’. Mereka hanya berkoar dengan sia-sia. Aliran Bon di Tibet merupakan sebuah contoh.

Yang anehnya adalah ada orang-orang yang mendukungnya sehingga memutar-balikkan roda Dharma. Suatu hal yang memalukan bagi pelatihan diri dalam Tantrayana. Doktrin-dokrin Budhisme yang murni sedikit demi sedikit terlupakan. Banyak rahib/guru tidak lagi mengerti tentang ‘seni bermeditasi’ atau intisari dari doktrin-doktrin Budhisme dan Taoisme. Beberapa rahib mengkhususkan diri pada kegiatan menyebrangkan roh orang yang meninggal (chau-tu) dengan membaca sutra, menyalakan petasan, atau menyanyi bagaikan aktor dan penyanyi.

Ada yang lebih aparah lagi, mereka menjadi spesialis dalamm urusan pemakaman, memimpin pengangkatan peti mati ke puncak gunung diiringi dengan drum dan gong. Sungguh merupakan tragedi bahwa Budhisme dan Taoisme yang merupakan jalan mencapai ke-Buddhaan dan Ke-Dewaan sampai menurun seperti itu. Ada orang-orang yang bejodoh besar dengan Budhisme atau Taoisme dan mencari jalan yang benar untuk melatih diri, tapi mereka tidak menemukan tempat yang baik untuk melatih diri atau metode yang benar untuk melatih ‘sifat sejati’ mereka itu. Vihara-vihara yang dibangun untuk tujuan wisata (turis) berkembang semakin besar dan megah, tetapi hanya sedikit rahib seungguhan tinggal disana. Sadhaka-sadhaka yang sebenarnya tidak terdapat dalam vihara-vihara itu. Sungguh memalukan.

Sekarang, saya ingin membuka segalanya tanpa syarat mengenai metode ‘hati langit’, metode bermeditasi untuk mencapai penerangan sehingga ajaran-ajaran yang benar embali hadir di dunias ini untuk menyelamatkan para insan. Ini bagaikan terpancarnya sinar Dharma sejati pada saat Budhisme sedang menurun. Buku ini ‘The Art of Meditation’ berisi ajaran-ajaran penting dalam bermeditasi, intisari Tantrayana, dan prestasi terbesar yangd apat diraih lewat metode Sukhavati. Metode ini melihat ‘Tanah dengan Sinar Kekal dan Damai’ (tingkat tertinggi alam Sukhavati) sebagai tempat terakhir yang dituju dan sangat menekankan ‘praktek’ daripada ‘diskusi kosong mengenai teori’. Saya tidak berjanji kosong. Siapapun yang melatih diri akan akhirnya mencapai tingkat tertinggi di alam Sukhavati.

Ingatlah bahwa ‘hati langit’ harus menyatu dengan ‘hati alam semesta’. Ketika semua sinar dalam diri kita terpadukan di ‘hati langit’ (cakra dahi), titik sinar itu adalah ‘sifat asal’ diri kita.

‘Sifat yang sadar’ berada didalam diri kita dan dapat dicapai lewat pembinaan diri. Pembicaraan kosong tidak membawa manfaat. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Inilah ajuran saya kepada para pembaca. ket: Tiga Paragraf awal tidak ikut di terjemahkan dalam artikel ini.

Dalam majalah dharma talk ini berisi penjelasan mengenai:

    • * Man Tian Hua Gai – Man tian hua gai, menggunakan kain kuning berbentuk empat persegi, setiap pinggirannya panjangnya 5 meter, huruf yang ada ditengah dan 8 diagram (八卦) dilukis menggunakan zhusha (硃砂) dan lingkarannya dilukis menggunakan tinta hitam. Memasang Man tian hua gai ini memilih hari tetap (定日), lukisan yang ada diposisi atas haruslah dipasang di atas, lukisan yang bawah menghadap ke tempat duduk sadhaka, yaitu tepat ada di atas kepala sadhaka, dengan demikian semuanya akan sempurna.
    • * Arti dari Empat Warna SInar dalam Pemberkatan – Sinar Putih: Penyucian/Pembersihan; Pada saat itu, kalian harus membaca mantra hati guru dan membayangkan sinar memasuki tubuh kalian melalui ubun-ubun kepala sedangkan dari semua poripori tubuh kalian terdesak keluar asap hitam. Sinar Merah: Kerukunan; Sewaktu menerima pemberkatan, anda bisa juga membayangkan menyorotnya sinar merah kepada diri anda. Bila anda masih belum menikah dan tidak mempunyai pacar, anda bisa membayangkan sinar merah menyinari diri anda. Sinar Biru: Menundukkan; Sewaktu menerima pemberkatan, anda juga bisa membayangkan sinar biru menyinari anda. Apakah manfaat dari sinar biru? Sinar biru memberi anda kekuasaan. Setelah menerima sinar biru ini dari pemberkatan, bila anda mengeluarkan perintah, orang akan mentaatinya. Sinar Kuning: Kekayaan; Sinar keempat yang dapat anda bayangkan memasuki ubun-ubun kepala anda dan mengisi seluruh tubuh anda adalah sinar kuning yang merupakan sinar kekayaan dan kesejahteraan.
    • * Kisah Nyata Tentang Penglihatan Batin – Bila perwujudan penglihatan batin datang dari tata cara dan latihan yang bersifat keagamaan, maka penglihatan ini dapat dikategorikan ke dalam 5 tingkat : Mata Buddha, Mata Dharma, Mata Kebijaksanaan, Mata Dewata, dan Mata Batin. Mata Buddha adalah tingkat tertinggi dan juga disebut “Penglihatan Sejati”. Mata Batin adalah tingkat terendah dan juga disebut “Penglihatan Ilusi”.
    • * Pengamatan Garis Hitam di Wajah – Guru saya mengajarkan saya bahwa untuk menjinakkan ilmu hitam, seseorang harus mengawalinya dengan pengamatan wajah si korban. Dititik tengah alis mata dan hidung, alis mata, sekeliling mata si korban akan terlihat garis- garis hitam atau garis hijau (hijau muda). Dengan mengamati garis- garis itu secara sesakma, seseorang dapat mengetahui jenis ilmu hitam yang diderita si korban dan cara yang sesuai untuk menjinakkannya.
    • * Tempat Untuk Melatih Diri – Tempat untuk melatih diri penting adanya dan harus disesuaikan dengan keadaan. Tempatnya harus bersih dan mempunyai kekuataan bumi meskipun ramai sekalipun.
    • * Melatih Pikiran – Metode melatih pikiran merupakan Dharma agung yang sempurna. Saya menyebut metode pembinaan diri untuk mencapai penerangan sempurna ini sebagai “The Art of Meditation” atau “Meditasi for Luminosity”
    • * Kembali Belajar Dasar dari Tantrayana Satya Buddha – Saya beritahu Anda, Anda harus selalu bersadhana, ketika anda bersadhana, anda memohon kepada yidam, benar? Kepada siapa anda memohon kepada yidam, yidam tidak berwujud, yidam kebijaksanaan di alam semesta, juga harus memohon kepada yidam di dunia, yaitu diri sendiri.
    • * Wajah Asli Samsara – Samsara juga dapat dibagi menjadi 3 alam (atau trilokam dalam bahasa Sanskrit) yaitu alam yang bernafsu (Karmadhattu), alam yang mempunyai bentuk tapi tidak bernafsu (Rupadhattu), alam tak berbentuk (Arupadhattu). Ketiga alam ini merupakan tempat menetap dari orang-orang biasa karena insan-insan didalam 3 alam ini masih harus bereinkarnasi.
    • * 遠離顛倒夢想

Terima Kasih atas dukungan dan doanya.
=======================================================================================================

Bagi temen temen sedharma yang ingin mendapatkan hard copy majalah dharma talk dapat mengisi formulir berlangganan majalah dharma talk yang dapat di https://www.shenlun.org/dharma-talk

Bagi temen temen sedharma yang berminat menjadi donatur dharma talk , dapat  mengisi formulir donatur dharma talk yang dapat di peroleh di sini dan mengirimkan kembali ke redaksi Dharma Talk melalui email, post atau fax vihara.

Majalah Dharma talk juga menerima :

      • * Pemasangan kolum sutra atau mantra -Untuk informasi lebih lanjut mengenai setting, ukuran, tipe kolom mantra dan sutra dapat menghubungi redaksi melalui email di [email protected] atau [email protected] untuk keterangan lebih lanjut
      • * Pemasangan iklan. Iklan yang terpasang di dalam Majalah Talk akan di baca dan di lihat hampir semua umat zhen fo zong dan orang yang berjodoh di seluruh Indonesia, karena majalah ini di bagi bagikan ke berbagai wilayah indonesia dan beberapa kota di negara Malaysia.

Selain dari beberapa cara yang telah di jelaskan di atas, Majalah dharma talk juga membuka cara lain bagi temen temen yang berminat untuk membantu upaya redaksi melakukan penyampaian dharma dengan:

      • * Berpartisipasi dalam tim Dharma Talk
      • * Mengirimkan cerita pengalaman kontak batin yang di alami
      • * Mengirimkan cerita yang mengandung Dharma yang berkesan
      • * Mengirimkan Foto/Gambar unik yang berhubungan dengan Budha Dharma

Redaksi Majalah Dharma Talk
Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya (聖輪雷藏寺)
Jalan sayangan Lrg. Rumah Kuning Lama No. 619 Palembang
Telp. (0711) 350 798 Fax. (0711) 320 124
Email: [email protected]
Website: https://www.shenlun.org
Blog : http://blog.shenlun.org
Facebook: http://www.facebook.com/ViharaVajraBhumiSriwijaya
Youtube: http://www.youtube.com/j1ngen

Leave a comment

Your comment